Wednesday, July 22, 2009

WHERE'S THE LOVE?

Satu hal yang memantapkan keputusan seorang gay untuk mengakhiri hubungan adalah harapan bahwa kelak di kemudian hari akan mendapatkan pengganti yang lebih baik lagi. Ya, cepat atau lambat, sang pengganti akan segera datang dengan membawa kesegaran cinta yang lebih dari lelaki sebelumnya. Mungkin butuh waktu sebulan, mungkin juga dua bulan. Namun apa yang terjadi kemudian ketika menginjak bulan ke sepuluh lelaki pengganti tidak juga kunjung tiba? Masihkah dia percaya akan cinta?

Tentu saja, dalam rentang waktu tersebut, bermacam lelaki datang dan pergi. Ada yang datang hanya sekadar bersenang-senang dan ada pula yang serius menyatakan perasaan. Dari yang serius menyatakan perasaan tersebut ada yang berbangga diri pernah memacari salah seorang artis sinetron, ada yang berpura-pura cinta sekadar untuk mendapatkan keuntungan semata, dan ada pula memaksakan diri mewujudkan romantisme sinetron belaka. Kalau sudah begini, wajar kirannya sang homo bertanya "Dimana cinta?"

Ya, dimanakah cinta berada? Ketika keberadaannya kerap tersamar birahi, bagaimanakah cara kita mengetahui kemurnian cinta yang datang dan pergi? Kalau kita tidak boleh menyerah mencari cinta, lantas berapa banyak lagi lelaki yang harus kita tiduri? Memang cinta meski diperjuangkan, tapi bagaimana kita tahu bahwa ia memang layak untuk untuk diperjuangkan?

Kalau sudah begini, kadang kita berpikir, "Benarkah keputusan mengakhiri hubungan dengan sang mantan yang telah kita ambil?" Ah...

2 comments:

Farrel Fortunatus said...

jangan pernah mau menengok lagi ke belakang, jangan pernah mau menjilat lagi ludah yang terlanjur terbuang. kesempatan yang sama memang tidak pernah datang 2 kali, tapi kita tidak akan dapat kesempatan" baru lainnya, bila kita tidak melepaskan kesempatan yang terdahulu.

Anonymous said...

ce enok sabar bu...