Friday, July 24, 2009

BAD BOY

"If you want to be a good girl, get your self a bad boy.", demikian judul tembang era akhir 90-an yang dibawakan oleh boyband Backstreetboys. Well, dalam blog ini, kutipan tersebut akan menjadi, "If you want to be a good gay, get your self a bad boy." Dan inilah alasan mengapa penulis mengutip kalimat tersebut di atas...

Dalam tiga kali kencan buta, berturut-turut kamu mendapati teman kencan yang menyebalkan. Yang pertama memintamu antar jemput dia ke sana ke mari. Yang kedua alih-alih membuatmu horny, ketika membuka baju bau badannya teramat sangat menyengat. Dan yang ketiga hanya mau dipuaskan di ranjang tanpa ada itikad baik memuaskan balik. Dalam hati kamu pun berkata, "Apa yang telah aku lakukan sehingga layak mendapatkan perlakuan seperti ini?" Then you started to think that all gays on planet Earth are jerk and you are the only good gay left.

Dari tiga kali pengalaman menjalani hubungan serius, kamu kerap menjadi korban perselingkuhan. Mantan pacar yang pertama kedapatan selingkuh dengan teman yang kamu kenalkan padanya. Mantan pacar kedua posesifnya minta ampun sampai-sampai dia membatasi kamu bahkan untuk sekadar hang-out dengan teman-teman. Mantan pacar yang ketiga pelitnya minta ampun sehingga setiap jalan kamu yang harus keluar uang. Dalam hati, lagi-lagi kamu pun berkata, "Apa yang telah aku lakukan sehingga layak mendapatkan perlakuan seperti ini?" Then again, you started to think that all gays on planet Earth are jerk and you are the only good gay left.

Merasa menjadi gay paling baik sedunia, kamu pun kemudian menyalahkan semua bad boy yang pernah kamu temui. Bagaimana tidak? Mati-matian kamu berusaha menjadi partner-seks-semalam yang baik ataupun menjadi pacar-terbaik-sedunia namun semuanya seolah-olah tidak cukup. Toh pada kenyataannya, semua perjuanganmu hanya akan berakhir pada teman kencan yang menyebalkan ataupun pacar idiot yang tidak tahu apa yang telah ia lewatkan.

Kemudian kamu pun mulai berpikir, "Is it time for me to play dirty?" Kalau selama ini kamu dimanfaatkan (dari segi materi) oleh teman-kencan-semalam-mu, sudah saatnya kamu melakukan hal serupa. Kalau selama ini kamu yang kerap ditinggalkan dalam kencan buta, sudah saatnya melakukan hal yang sama. Dan Kalau selama ini kamu yang selalu menjadi korban perselingkuhan, well sepertinya sudah waktunya pula kamu menjadi aktor utama dalam perselingkuhan. Ya, sesekali mungkin kamu harus melakukannya.

PS: Satu-satunya hal yang membuatmu terlihat sebagai a good gay adalah karena kamu berada di sekeliling bad gay. Keadaan bisa berbalik tergatung jenis gay yang berada di sekelilingmu. Jadi, masih pentinghkah yang mana yang baik dan benar? Absolutelly not.

3 comments:

Anonymous said...

Dido, I like reading your stuff, tapi I distinctively get the impression that you somehow have an ax to grind. I may not be a wise one, but at least experience has shown me, that what you get is what you worked for. Kalau all the signs are there that the guy is a jerk, ya gak usah aja deh, no matter how cute he may be. I have stumbled on mistakes, tapi as a whole, yang nyangkut ternyata baik-baik koq. It comes back to us ourselves. Jadi gitu deh, set yourself a set of characteristics that you don't want to deal with in other persons. Berangkat dari situ ! Cheers

-Bhimanto Suwastoyo-

Anonymous said...

bner2 nyebelin em?cek enok mah

re said...

hahaha... good gays, raise you hand!!