Thursday, January 29, 2009

STATUS PALSU

Separuh hati denganmu
Kujalani cintaku
Berusaha tuk jadi kekasih
Aku menipu dirimu
Ku bilang cinta padamu
Tapi dariku itu yang terbaik
Kau bukan pilihan
Karena ku tak sedikitpun hasratku padamu


Apa yang ada di kepala kamu ketika mendengar tembang dari Vidi Aldiano yang dikasih ngaran "Status Palsu" tersebut? Mungkin, menurut kamu lagu tersebut menceritakan tentang seorang laki-laki yang tidak mau kelamaan disebut jomblo sehingga dengan terpaksa dia menjalin cinta dengan seorang perempuan meski sebenarnya dia tidak terlalu cinta dengan perempuan tersebut. Benarkah demikian? Coba perhatikan baris terakhir bait pertama lirik lagu Vidi tersebut di atas. "Karena ku tak sedikitpun hasratku padamu." Di kepala penulis, baris tersebut seperti berkata bahwa aku tidak memiliki hasrat (secara seksual, tentu saja) sedikitpun pada wanita. Know what i mean?

Terpaksa aku mencintai dirimu
Hanya untuk status palsu
Setengah hati kujalani cinta
Karena aku tak suka denganmu
Kuberikan cintaku
Meski tak stulus hatiku


Faktanya, banyak sekali laki-laki gay yang terjebak dalam situasi seperti tersebut di atas. Mereka (dengan berbagai alasan) akhirnya menjalin cinta atau bahkan pernikahan dengan seorang perempuan hanya demi menyenangkan pihak-pihak tertentu dengan mengorbankan kebahagiaan pribadinya. Kalau sudah begini, apa lagi sebutan yang pas selain status palsu percintaan atau pernikahan tersebut?

Kuharapkan engkau tak pernah tau
Rasa cintaku padamu
Hanya dibibir saja
Tak sedikitpun hati bicara
Semoga selama ini
Kau tak tau bahwa sesungguhnya
Aku tak mencinta


Setengah mati seorang gay akan merahasiakan jati diri yang sebenarnya, salah satunya adalah dengan jalan pernikahan. Pertanyaanya, apakah dengan pernikahan, maka secara otomatis petualangan cinta sesama jenisnya berakhir? Penulis tidak berani berkata ya atau tidak. Yang jelas, dua teman dekat penulis yang telah menikah masih tetap berpetualang seks (dengan sesama jenis) walaupun telah beristri dan dikaruniai keturunan. Jadi, bagi mereka yang mau bertobat (pensiun dari dunia gay) dengan jalan menikah, jangan terlalu yakin bisa keluar dari dunia gay, sepenuhnya. Just in case.

Jika aku bisa menjadi lelaki pujaan
Yang selalu engkau impikan


Bukan bermaksud mengatakan bahwa Vidi Aldiano atau sang pencipta lagu sebagai penyuka sesama jenis. Sekali lagi, bukan! Penulis hanya exciting mendengarkan lagu-lagu yang bisa mewakili kehidupan percintaan sesama jenis. Setelah sebelumnya Rako Prijanto dengan tembang "Cinta Terlarang" dan Pinkan Mamboo dengan "Wanita Terindah" yang secara terang-terangan membawakan lagu bertema percintaan sesama jenis, sudah saatnya penyanyi atau penulis lagu yang lainnya membawakan atau menciptakan lagu setema dan jangan khawatir orang akan mencibir.

Terpaksa aku mencintai dirimu
Hanya untuk status palsu
Setengah hati kujalani cinta
Karena aku tak suka denganmu
Kuberikan cintaku
Meski tak stulus hatiku

Thursday, January 22, 2009

RE-VIRGIN

Apa yang membuat seorang bottom merasa seperti perawan kembali? Kalau kaum wanita melakukan operasi selaput dara atau spa vagina untuk 'mengembalikan' keperawanan mereka, para bottom memiliki cara tersendiri untuk membuat dirinya merasa perawan kembali. Tentu saja, kembali menjadi perawan adalah sebuah hal yang mustahil bagi bottom karena kalau mau operasi selaput dara kita gak tidak memiliki slaput seperti itu dan para pengusaha spa belum menemukan metoda spa bagi para bottom agar lubangnya kembali kesat dan kencang. Namun demikian, ada beberapa kondisi yang menjadikan seorang bottom merasa seperti perawan kembali. One more time, feels like virgin again. Not exactly being virgin again. Apa saja kondisi tersebut? Setidaknya ada lima kondisi. Let's find out.

Pertama, tujuh hari berturut-turut atau satu minggu penuh tidak making-love. Paling tidak, seorang bottom harus ML tiga hari sekali. Mengapa? Pada hari ketiga, rasa sakit yang diakibatkan oleh perlakuan para top yang semena-mena dalam memenuhi hajat nafsunya telah sepenuhnya hilang. Namun demikian, hal ini tergantung pula oleh peraturan yang dibuat oleh para bottom masing-masing. Ada yang menyatakan bahwa keperawanannya akan kembali setelah satu hari ML, 1 X 12 jam, atau bahkan setelah 1 jam terakhir ML. Ini adalah hak prerogatif. Para bottom memiliki kekuasannya untuk menentukan standar operasional mereka masing-masing

Kedua, mendapatkan teman kencan dengan ukuran Mr. P lebih besar dari yang sudah-sudah. Faktanya, para bottom kerap mengalami pendarahan kalau mereka mendapatkan partner seks seperti disebut di atas. Kurangnya lubricant serta teknih bercinta para top yang kurang mumpuni akan memperparah kondisi ini. Memang, pada saat ML, rasa sakit akibat luka pada dinding anus tidak akan terlalu terasa karena tingkat kehornian sang bottom yang saat itu yang sudah mencapai ubun-ubun. Well, you know bottom...

Ketiga, tiga bulan men-jomblo. Walaupun dalam rentang waktu tiga bulan tersebut para bottom telah beberapa kali gonta-ganti pasangan seks, tetap saja mereka merasa perawan kembali. Merasa perawan dalam arti mereka telah sepenuhnya melupakan masa lalu dengan mantan dan sekarang telah siap menghadapi masa depan dengan orang baru yang semoga saja lebih baik dari mantan yang telah menyia-nyiakannya.

Keempat, mendengarkan lagu-lagu semasa kita masih polos. Coba dengarkan lagu "Baby One More Time" nya Britney Spears. Kamu pasti ingat waktu itu kamu berusia sekitar 15 tahun waktu lagu itu nge-hits dan itu adalam usia di mana kamu masih polos dan bahkan mungkin belum sadar kalau suatu hari nanti kamu akan tumbuh menjadi seorang bottom. Well, ejoy your music, enjoy your memory, and enjoy your virginity.

Kelima, melihat bottom lain yang tampil lebih cantik dari makhluk yang seharusnya cantik. Pada saat seperti ini, yang ada dipikiran mereka adalah bahwa mereka masih kurang bottom. Bayangkan, selama ini dia berpikir dan dicap sebagai paling bottom dan ternyata ada yang lebih bottom. Tidak salah ketika kemudian ia berpikir bahwa ke-bottom-an-nya selama ini belum berarti apa-apa dan pada saat itulah dia akan merasa keperawanannya telah kembali.

Begitulah bottom...

Monday, January 19, 2009

PACAR IMAJINER

Kalau kamu gay, telah mengalami beberapa kali jatuh-bangun dalam hal percintaan di usiamu yang mendekati 30, ketika jalan bareng teman mereka menggandeng pacar masing-masing, dan sudah tiga bulan lebih (meskipun telah getol mencari) kamu tetap menjomblo, apa yang akan kamu lakukan? Apalagi kalau bukan menghadirkan pacar imajiner dalam kehidupan cinta kamu. Sounds pathetic? Not really.

Setelah sekian lama disakiti dan dikhianati oleh para mantan, kamu berhak mendapatkan seorang pacar (meski sebatas imaji) yang tahu bagaimana cara membalas ketulusan cinta yang kamu berikan. Setelah sekian lama kamu harus mampu menerima kekurangan para mantan, kamu berhak mendapatkan seorang pacar (meski sebatas imaji) sempurna (baik fisik maupun psikis) seperti yang selama ini kamu idam-idamkan. Dan setelah sekian lama kamu tidak mendapatkan the-ultimate-sex-pleasure dari para mantan, kamu berhak mendapatkan the-wild-sex-you-can-ever-imagine sama persis seperti yang kau fantasikan selama ini.

Hanya pacar imajiner-lah yang dapat mewujudkan romantisme yang selalu kau dambakan selama ini. Suatu malam di kencan pertama dia akan datang di depan pintumu dengan membawa sebuket mawar yang menandakan bahwa kamu adalah pacar yang paling kamu cintai seumur hidupnya. Bukan hanya itu, dengan mobil mewahnya, dia akan mengajakmu ke suatu tempat yang ketika kau tanya nama atau lokasi tempat itu dia menjawab surprise. Karenanya, ketika berangkat tadi matamu ditutup dengan slayer. Ketika sampai di tempat yang dimaksud dan dia membuka penutup matamu, kamu sudah berada di sebuah cafe romantis di ketinggian kota sehingga dari tempatmu duduk sekarang kamu dapat melihat kerlap-kerlip lampu kota yang berpendar dengan indahnya. Saat itulah sang pacar imajiner akan mengecup keningmu, memintamu menjadi pacarnya, dan dengan bersungguh-sungguh dia berkata "I love you, I do."

Ketika kamu marah dikarenakan sedikit kesalahpahaman, pacar imajiner tahu apa yang harus ia lakukan demi memenangkan hatimu. Dengan sabar dia akan mengalah dan memahami semua tingkah manja dan kekanak-kanakanmu dan berkata, "Apa yang bisa aku lakukan untuk memperbaiki semuanya?" Dengan sabar, dia akan terus berada di sebelahmu meski kau sudah mendiamkannya sejak lima jam yang lalu, toh dia tidak menyerah. Ketika kamu membalas perhatiannya dengan muka masam dan cemberut, dia akan menatapmu lekat-lekat dan merengkuhmu dalam pelukan sambil berkata "I love you, I do."

Setelah sekian lama kalian menjalani hubungan imajiner ini, kebimbangan dan keraguan pun muncul. Pertanyaan-pertanyaan seperti, "Apakah dia masih mencintaiku?", "Apakah dia sudah bosan denganku?", "Apakah dia pernah membohongiku dan berbuat selingkuh?", dan "Apakah benar semua gosip yang dikatakan orang-orang itu?". Dan ketka kau ungkapkan semua isi hatimu itu, dia akan tersenyum dan meraih tanganmu, mencium kedua punggung tanganmu dengan lembut, dan menyatakan bahwa kau adalah hal terbaik yang pernah ia miliki dan ia tidak akan mengorbankan hal tersebut untuk sesuatu yang bodoh. Tentu saja, setelah berkata itu dia akan mengecup mesra bibirmu dan berucap, "I love you, I do."

Tidak seperti kisah percintaan gay pada umumnya yang (sorry, hate to say that but...) tidak bermasa depan, percintaanmu dengan sang pacar imajiner akan berakhir bahagia dalam sebuah mahligai rumah tangga. Mengetahui bahwa kalian menginginkan hal yang sama, dia pun mengajakmu menikah yang secara spontan kau bilang sebagai ide gila namun toh tak urung membuat pipimu merona merah saking senangnya. Karena di Indonesia belum melegalkan pernikahan sesama jenis, ia pun mengajakmu menikah di luar negeri. Melengkapi kebahagiaan sebagai pasangan suami-suami, kalianpun kemudian mengadopsi seorang anak yang ditinggalkan sang ibu tepat sehari setelah dilahirkan. Dalam perjalanan pulang, dengan bayi merah dalam pelukanmu, mau menatap suamimi dan bertanya mengapa dia mau melakukan semua ini denganmu. Ah, dia hanya tersenyum sambil membelai kepalamu lembut dan berkata "I love you, I do."

Dan pada saat itulah kau seperti berada di surga. Apa yang kau inginkan sebagai seorang gay terkabul sudah. Kalau sudah begini, masihkah kamu menginginkan pacar yang nyata?

Thursday, January 15, 2009

BUKAN GAY KEMAREN SORE

Berapa lama waktu yang dibutuhkan seorang gay untuk menempati strata advanca dalam piramida Gay World? Berapa laki-laki yang harus ditiduri seorang gay untuk membuatnya berhak disebut "Queen of The Queer"? Dan butuh berapa kali seorang gay harus patah hati sebelum ia akhirnya ditetapkan sebagai Master of Gay Relationship, sebutan bagi mereka yang paham betul apa dan bagaimana percintaan kaum homo itu sebenarnya, mengambil serta nilai-nilai yang penting dalam hubungan percintaan gay dan kerap menularkan ide-ide tersebut dalam berbagai media sesuai dengan kapasitasnya? Tidak ada patokan pasti. Tapi yang jelas, mereka bukan gay kemaren sore yang mengira bahwa dirinya telah mengetahui semuanya.

Pada umumnya, seorang gay menganggap bahwa foto (baik di Friendster, FaceBook, Manjam, atau Blog) adalah sesuatu yang bersifat privat dan kerenya tidak boleh sembarangan disebarluaskan. Hal inilah kemudian yang membuat mereka terkadang sangat berhati-hati dalam menunjukkan foto mereka pada seorang teman chatting. Adalah sangat manusiawi ketika mereka hanya mau menunjukkan foto hanya kalau sang teman chatting mau menunjukkan fotonya terlebih dahulu. Yang menyebalkan adalah ketika kita sudah menunjukkan foto tapi tidak direspon serupa. Atau ada pula yang membalas dengan memberikan pic yang tidak jelas, baik foto yang tertera bukan foto asli, foto terlihat gelap, atau foto menunjukka bagian tertentu tubuh bukan wajah seperti yang diharapkan semua orang di chat-room. Pada saat seperti ini, kebanyakan gay akan menjadi be te atau bahkan marah-marah dengan mengucapkan kata-kata yang kurang sopan melalui chat-window dan itu (baik yang tidak memberikan pic setelah teman chattingnya menunjukkan pic atau pun yang marah-marah di chat room gara-gara tidak dikasip pic) adalah perilaku gay-kemaren-sore. Apa yang dilakukan bukan-gay-kemaren-sore? Menunjukkan pic bukanlah hal besar, bahkan ada diantara mereka (bukan-gay-kemaren-sore) yang dengan bangga memamerkan fotonya. Bull-shit banget kalau kita sudah memasang foto di-internet dan kita masih menganggap itu adalah sesuatu yang bersifat pribadi. Hallooowww....

Perjalanan kencan seorang gay tidak selamanya mulus. Terkadang kita menemui teman kencan yang menyebalkan seperti mereka yang terlalu banyak meminta meski ini adalah kencan-satu-malam yang belum tentu mempunyai prospek ke depan. Mereka minta dijemput, minta ditraktir atau dibawain makanan, minta ditransfer pulsa, atau minta ditraktir nonton. Tentu saja, mereka memintanya dengan rayuan (kalau tidak bisa disebut sebagai rengekan, red) maut memelas tetap menunjukkan bahwa mereka masih memiliki harga diri. Tidak heran ketika kemudian banyak gay yang termakan rayuan tersebut dan menuruti semua permintaan mereka dengan harapan mendapatkan (apalagi kalau bukan) seks. Apakah dengan serta merta mereka memberikannya (seks, red) setelah permintaan mereka terpenuhi. Ah, itu kalau kamu sedang beruntung. Kalau tidak, dengan berbagai cara mereka akan menghindar. Apalagi tujuannya kalau bukan untuk memanfaatkan kamu lebih jauh. Apa yang dilakukan bukan-gay-kemaren-sore menghadapi homo matre seperti ini? Well, mereka (bukan-gay-kemaren-sore) akan tertantang untuk mengikuti permainan yang dibuka homo matre ini. Ketika homo matre menggombalinya via SMS, bukan-gay-kemaren-sore akan menggombal balik bahkan mungkin dengan kadar yang lebih bombastis lagi. Dan ketika sang homo matre mengira bahwa bukan-gay-kemaren-sore telah termakan rayuannya dan meminta ini dan itu, sang bukan-gay-kemaren-sore akan memainkan kartu playing-hard-to-get. Ia akan menghindar dengan berbagai cara agar sang homo matre tidak merasa tertolak dan masih terus mengharap. Dalam hati, bukan-gay-kemaren-sore akan berkata, "Teruslah berharap, Sayang dan aku tidak akan pernah mengabulkan permintaan-permintaanmu itu" Satu yang perlu diingat bahwa harta diri bukan-gay-kemaren-sore sudah terlalu tinggi untuk sekadar diinjak-injak seperti itu. Ini bukan masalah uang tapi masalah pembuktian bahwa tanpa harus mengeluarkan uang bukan-gay-kemaren-sore nyatanya masih bisa mendapatkan teman kencan dan mungkin bahkan menjadi teman kencan yang paling diharapkan.

Gay mana yang tidak menginginkan seks? Kalau pria hetero memikirkan seks setiap 7 menit, maka pria homo memikirkannya setiap 2 manit. Namun demikian, tidak sedikit diantara homo-homo itu yang menyembunyikan basic-instinct-nya tersebut dengan alasan harga diri (really?! do you still have one after what you've done) dan tata krama (oh, please... Say it agan. Since when?). Pada saat kencan (semalam, tentu saja) pertama, bukan-gay-kemaren-sore tentu saja akan terbuka mengenai hal ini dengan melakukan first move kalau dirasa memang teman kencannya ini tipe orang yang lambat tanggap. Caranya, bisa dengan bahasa tubuh ataupun lisan yang secara terang-terangan mengatakan, "Wanna have sex with me?" Tentu saja denga ucapan verbal yang lebih halus sehingga tidak mencerminkan keputusasaan karena telah lama tidak berhubunga seks.

Ketika jatuh cinta, seorang bukan-gay-kemaren-sore akan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada sang pacar tanpa menghilangkan kewaspadaan bahwa mungkin saja suatu saat sang pacar berbuat sesuatu yang dapat melukai hatinya. Sejak kepercayaan dianggap sebagai barang mewah dalam percintaan homo, maka seorang bukan-gay-kemaren-sore hanya akan memberikan 80% kepercayaannya dan menyimpan 20% sisanya untuk berjaga-jaga. Ketika kemudian sesuatu yang buruk terjadi (misal, sang pacar berkhianat dengan meniduri laki-laki lain) seorang bukan-gay-kemaren-sore tidak akan berlarut-larut dalam kesedihan dan menggunakan 20% cadangan kepercayaannya sebagai bahan untuk menghidupkan kerja otaknya. Pada saat seperti ini, logikanya akan lebih banyak bekerja daripada mimpi-mimpi indah romantisme yang hadir atas dasar kerja perasaannya. Alih-alih menangisi masa lalu, bukan-gay-kemaren-sore akan menatap ke depan dengan penuh harapan bahwa suatu hari dia akan menemukan orang yang tepat yang tahu bagaimana menghargai cinta yang ia curahkan.

Jadi, apakah kamu termasuk salah satu dari bukan-gay-kemaren-sore seperti tersebut di atas?

Wednesday, January 14, 2009

BERITA DUKA

Dikutip dari www.kompas.com: Teheran, Selasa - Dua pria yang dituduh melakukan perzinahan telah dirajam dengan batu hingga tewas di Iran timur laut. Juru Bicara Departemen Kehakiman Iran Ali Reza Jamshidi menerangkan, hukuman rajam ini telah dilangsungkan pada penghujung Desember tahun lalu. Namun, Ali Reza Jamshidi menolak menyebutkan nama kedua pria yang telah menjalani hukuman rajam itu. Pria ketiga yang melakukan perzinahan dilaporkan berhasil meloloskan diri dari hukuman tersebut.

Satu lagi kabar buruk yang menimpa saudara kita. Atas nama seluruh gay yang ada di dunia ini, penulis ingin mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada dua pria pemberani yang telah teguh memegang keyakinannya hingga akhir hanyat mereka. Kalau tujuan hukuman rajam yang ditimpakan kepada mereka adalah untuk memusnahkan cinta di antara mereka, percayalah cinta itu tidak akan musnah begitu saja bahkan sampai ajal memisahkan mereka sakalipun.

Tanpa bermaksud menghujat dan mencari pembenaran, penulis hanya ingin bertanya, "Apakah mereka yang telah merajam saudara kita itu telah steril dari dosa sehingga merasa berhak berperan sebagai Tuhan dalam menjatuhkan hukuman yang sedemikian kejam?"

Saturday, January 10, 2009

SUPERGAY

Kalau kamu diberi kesempatan menjadi superhero dan disuruh memilih, kekuatan apa yang akan kamu gunakan dalam menjalankan tugas sebagai SuperGay? Just so you know, SuperGay berbeda dengan karakter superhero lain yang memiliki tulang sekeras baja, atau mengeluarkan jari serupa laba-laba atau memebesar seperti raksasa hijau, atau berkekuatan serupa binatang.

Ultra Fag-Vision
Karakter yang satu ini memiliki kekuatan penglihatan x-ray. Dia dapat melihat semua benda tersembunyi atau terhalang benda lain. Jangan sekali-laki kau berbohong mengenai ukuran Mr. P mu saat pertama berkenalan dengan karakter yang satu ini karena dengan sekali lirik dia sudah mengetahuinya.

InvisibleGay
That's right. Karakter ini dapat membuat dirinya menghilang dari pandangan kasat mata dan menyelinap ke berbagai tempat. Hati-hati, ketika kau sendirian di dalam sebuah ruangan dan melakukan hal-hal konyol seperti bermasturbasi sambil menonton film bokep, jangan terlalu yakin kau benar-benar sendirian. InvisibleGay bisa saja ada di sebelahmu dan menertawakan yang sedang kau lakukan. Kalau sedang berbaik hati, maka kau akan dibantu menyelesaikan pelepasan hasrat tersebut, kalau tidak kau akan dijahili.

MindController
Bukan hanya memiliki kekuatan untuk mengetahui apa yang sedang dipirkan orang lain, tapi karakter yang satu ini juga dapat mengarahkan alam bawah sadar orang tersebut agar mengikuti keinginan otaknya. Bertemu dengan karaker ini berarti harus berhati-hati karena kamu dapat diperbudak untuk menuruti semua perintahnya tanpa ada kuasa untuk menolak, if you know what i mean...

FlamBoy
Adalah karakter flamboyan yang kerap berpenampilan look-alike-lady. Namun demikian, kita tidak bisa meremehkannya karena sekali dia diganggu maka dengan seketika karakter kelelakiannya keluar. Kalau sudah begini, jangan sekali-kali berurusan dengannya karena sekali kibas, musuh-musuhnya akan berjatuhan. Ingat, ia menguasai karate, wushu, kungfu yang dipadukan dengan kelenturan balet dan kelincahan salsa. Bayangkan kerusakan yang akan terjadi kalau karkter yang satu ini kau usik dan mengeluarkan semua jurus andalannya tersebut.

CaptainFast
Yang satu ini dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam hitunggan detik. Tidak heran ketika kemudian, CaptainFast sanggup berkencan dengan beberapa laki-laki dalam waktu hampir bersamaan. Ya, kekuatan yang ia miliki memungkinkannya makan siang dengan satu pria dan pada saat yang bersamaan berduaan di taman dengan pria lain tanpa disadari oleh kedua pria tersebut. Penulis yakin, pembaca sudah mahfum dengan apa yang akan dilakukan CaptainFast di tempat tidur, benarkan?

Sebentar. Kalau kita Supergay, siapa yang harus kita selamatkan, siapa yang harus kita lawan, dan misi apa yang kita jalankan? Tentu saja, SuperGay mempunyai misi untuk menyelamatkan semua laki-laki di dunia ini dari jerat seksual kaum wanita. Tugas yang tidak mudah, bukan?

Friday, January 09, 2009

STILL GAY ANYWAY

Ketika bertemu dengan seorang teman lama (gay, tentu saja), pertanyaan apa yang akan kau ajukan? "Apa kabar?", "Kerja di mana sekarang?", "Sudah menikah?", atau "Sudah berapa anaknya sekarang?" Too hetero, isn't it? Sebagai seorang gay, appropriate question pada situasi seperti tersebut di atas adalah, "Hi! Are you still gay?" Mengapa kita harus bertanya seperti itu? Well, kabarnya seorang gay bisa berubah menjadi tidak gay, lagi tentu saja dikarenakan beberapa alasan. Really?! Not quite sure, but let's take a look.

Ketika keluarga yang kita sayang (dalam hal ini orang tua, ayah ataupun ibu) meninggal, hal yang mungkin ada di otak seorang gay adalah untuk berhenti menjadi gay sebagai bakti kepada orang tua yang telah meninggal. Kalau selama hidupnya kita kerap mengabaikan nasihat mereka, maka sepeninggalnya ingin rasanya kita patuhi semua wejangannya, termasuk dalam hal ini keinginan menjadi anak laki-laki seperti yang mereka harapkan. Tentu saja, setiap orang tua tidak mengharapkan atau tidak mau menerima kalau anak laki-lakinya tumbuh menjadi seorang gay bukan?

Aktivitas seks yang kaum homo membuat kita rentan terserang berbagai jenis penyakit kelamin, HIV/AIDS adalah yang paling menyeramkan. Semua gay aware akan hal itu, tapi kita tetap melakukan seks mengingat dorongan birahi kadang mampu mengalahkan logika yang ada di kepala. Ketika kemudian seorang gay terserang salah satu penyakit kelamin, hal pertama yang ada di kepalanya adalah untuk segera berhenti menjadi gay. Ia beranggapan bahwa penyakit yang ia derita adalah semacam kutukan yang mengharuskannya menyudahi semua petualangan seks homoseksualnya selama ini.

Mencintai dan dicintai, memutuskan dan diputuskan, mengkhianati dan dikhianati, serta membohongi dan dibohongi dalam kisah percintaan kaum gay sepertinya telah menjadi mata rantai-mata rantai yang saling berkaitan. Pada satu titik kita menganggapnya wajar sebagai sebuah bumbu percintaan. Namun ketika hal tersebut terjadi berulang-ulang tanpa ada tanda-tanda mengarah ke hal yang lebih baik, pada titik ini seorang gay akan berpikir, "Apa tidak sebaiknya aku berhenti saja menjadi gay dan mencari pacar atau istri (seorang perempuan, tentu saja) yang tidak sebrengsek laki-laki yang bisanya hanya menyakiti hati kita saja."

More or less, tiga kondisi tersebut di atas yang dapat membuat seorang gay berpikir untuk berhenti menjadi gay. Pertanyaanya, apakah mereka benar-benar berhenti ketika mengalami ketiga atau salah satu kondisi tersebut di atas? Well, kabar baiknya di samping tiga kondisi yang dapat mempengaruhi seorang gay untuk bertobat, ada pula sekian (penulis dapat memastikan bahwa alasan tersebut lebih dari tiga) kondisi yang dapat mengubah seorang mantan gay kembali kenjadi homo. Seks adalah satu dari sekian alasan tersebut.

Jadi, suatu hari nanti kamu bertemu dengan teman gay lamamu, pastikan kau bertanya apakah dia masih gay atau tidak. Sekadar memastikan.

Thursday, January 08, 2009

GAY'S DESPERATE MOMENTS

Siapa bilang hanya para istri di Wisterialane saja yang bisa desperate? Siapa bilang hanya Susan Mayer (diperankan oleh Teri Hatcher) yang meski sudah berbuat segalanya untuk sang suami tapi masih tetap saja desperate ketika perbedaan prinsip membuatnya harus rela menceraikan sang suami yang masih sangat ia cintai? Siapa bilang hanya Bree Hodge (diperankan oleh Marcia Cross)yang meski sudah berusaha sebaik mungkin menjadi ibu yang baik bagi kedua orang anaknya tapi tetap saja desperate manakala anak-anaknya tumbuh dewasa tidak sesuai dengan keinginannya? Siapa bilang hanya Lynette Scavo (diperankan oleh Felicity Huffman) yang meski berjibaku membesarkan, mendidik, dan mengawasi keempat orang anaknya tetapi tetap saja desperate karena kadang harus memainkan peran ayah karena sang suami tidak bisa bersikap tegas terhadap anak-anaknya? Siapa bilang hanya Gabrielle Solis (diperankan oleh Eva Longaria) yang meski dengan kecantikannya dia bisa mendapatkan kemewahan hidup namun tetap saja desperate manakala dia terjebak hidup bersama sang suami yang sekarang jatuh bangkrut dan dua orang anak yang pada awalnya tidak ia harapkan?

Ternyata, seorang gay pun bisa desperate juga. Really? Ya ha! Ingat, gay juga masih manusia bukan? Hanya memang, alasan seorang gay desperate bukan karena kasus perceraiannya dengan sang suami atau melihat anak-anaknya tumbuh tidak sesuai dengan keinginan atau harus tegar dan kadang mengambil peran suami dalam mendidik anak-anak atau terjebak dalam rumah tangga pas-pasan dan anak yang semula tidak diharapkan. Lantas, situasi bagaimana yang membuat seorang gay dilanda desperate? Berikut beberapa situasi tersebut.

Pertama, ketika seorang gay sudah tiga hari atau lebih tidak ML dan dia sudah selama tiga jam nongkrong di warnet untuk chatting tapi tetap belum satu pun partner kencan ia dapatkan. Segala aksi sudah ia lakukan, mulai dari memasang nick yang se-murahan mungkin, merayu hampir semua orang yang ada di chat-room, pamer foto-foto terbaru dan "menantan" di friendster, atau flirting pada orang di chat-room yang sama sekali bukan tipe dia banget. Pada saat seperti ini, biasanya ia akan mengajak siapa pun (termasuk orang yang secara fisik tidak menarik sama sekali) untuk diajak ke tempatnya dan melampiaskan hasrat seksualnya. Jadi, bagi kamu yang sadar merasa penampilan kurang ok tapi pada malam itu mendapat teman kencan yang sangat ok, jangan bangga dulu. Anggap saja malam itu kamu sedang beruntung.

Kedua, entah dia tahu nomor kamu dari mana, seseorang yang misterius kerap menelpon atau pun kirim SMS. Isinya, mulai dari basa-basi selamat pagi/siang/sore/malam, ucapan selamat makan/kerja/nonton tv/tidur, sampai ucapan mesra yang memang ditujukan untuk mengundang birahi. Ketika kemudian ia ditantang untuk bertemu langsung, degan segala alasan ia menghindar. Mulai dari sedan jalan sama teman, harus lembur, sedang mengantarkan saudara ke satu tempat, sedang ada di luar kota, sampai alasan yang mengada-ada seperti tidak bisa langsung nge-seks pada pertemuan pertama. What the hell! Kalau sudah begini, film bokep kadang membantu untuk melampiaskan birahi yang memang sudah seubun-ubun. Thank God!

Ketiga, setelah sekian puluh laki-laki yang kita tiduri, kita berharap salah satu dari mereka menginginkan kita lebih dari sekadar seks. Kita berharap salah satu dari mereka datang ke tempat kita suatu malam sambil membawa bunga dan cincin pertunangan. Ia berlutut di hadapan kita sambil berkata, "Will you marry me?" Akan tetapi, hal tersebut sepertinya masih terlalu jauh mengingat orang yang kita suka datang untuk kedua kalinya memang hanya ingin menikmati seks semata. Tunggu saja sampai dia bosan dan dijamin pada saat itu dia tidak akan pernah lagi mengirim SMS sok care seperti yang ia lakukan selama ini.

Keempat, kita telah memberikan banyak kesempatan (bukan hanya yang kedua) kepada pacar kita untuk memperbaiki kesalahannya, mulai dari sifatnya yang kekanak-kanakkan, kecurigaan dan kecemburuannya yang berlebihan, permintaannya yang harus selalu dituruti, sampai kebodohannya tidur dengan seseorang yang kita kenal. Khusus untuk yang terakhir, kita sudah wanti-wanti. Kalau sampai hal tersebut terjadi lagi, kita mengancam putus. Tapi toh kita memaafkannya juga (walau tentu saja tidak bisa melupakannya) dan dia kembali melakukan hal serupa dengan orang lain yang masih kita kenal. Kabar buruknya, memaafkan adalah sebuah perbuatan yang melelahkan. Jadi jangan salahkan ketika kemudian pada suatu titik kita sudah tidak dapat lagi menanggung perbuatan tersebut.

Kelima, secara tidak sengaja kita bertemu dengan mantan (yang kita campakkan) sedang menggandeng laki-laki lain sementara kita masih jomblo sedangkan kita selalu berangan-angan agar ketika suatu hari nanti bertemu dengan mantan tersebut kita sedang menjalin hubungan dengan seorang laki-laki yang lebih baik sehingga hal tersebut akan membuatnya jealous. Pada saat seperti ini, tidak ada yang dapat kita lakukan selain berbasa-basi-busuk menanyakan kabar masing-masing. Dalam hati, kita membisikkan doa (atau sumpa serapah?) agar hubungan mereka segera putus. That's right!

Keenam, suatu hari kita menerima undangan pernikahan dari seorang mantan pacar yang harus kita putuskan karena keinginannya untuk hidup sebagai laki-laki "normal". Pada hari H, kita pun datang and reallity bite. Ternyata sang mantan nampak bahagia didampingi perempuan yang ia pilih duduk di pelaminan. Segera mereka akan membina rumah tangga, menempati rumah yang ia cicil yang ketika survey dulu kita yang mendampingi, serta memiliki anak yang akan menjadi buah hati mereka. Selama ini kita menghibur diri bahwa pernikahan tersebut hanya kepura-puraan dan tidak akan sanggup bertahan lama karena dia masih mencintai kita. Kenyataannya tidak. Dia telah melanjutkan hidupnya dan kita seperti tertinggal di belakang dengan segenap romantisme picisan yang hanya ada di kepala kita.

Ah... Sepertinya sudah saatnya kita membuat serial sendiri mengenai para gay yang dilanda desperate karena beragam permasalahan tersebut. Apakah di luar sana ada produser yang berkenan mendanai?

Wednesday, January 07, 2009

KARMA

Adalah sebuah konsep lingkaran perbuatan buruk yang suat saat akan terjadi pada kita manakala kita melakukannya pada orang lain. Karenanya, kita dianjurkan untuk selalu berbuat baik kepada orang lain kalau tidak mau suatu saat sesuatu yang buruk terjadi pada kita. Tentu saja, pada prakteknya kemudian, manusia tidak dapat dengan begitu saja melakukan perbuatan baik sepanjang hidupnya. Entah disengaja atau tidak, mereka kerap melakukan perbuatan buruk kepada orang lain dan ketika sesuatu yang buruk menimpa, dengan enteng mereka berkata "Aku tidak layak mendapat karma seperti ini." Ah, manusia...

Sebagai seorang manusia, apakah konsep karma tersebut di atas juga berlaku pada kehidupan gay? Apakah seorang gay yang melakukan perbuatan buruk pada gay lainnya pada suatu saat akan tertimpa perbuatan buruk serupa yang pernah dilakukannya pada gay lain? Mengingat seorang gay bukanlah ulama atau pendeta, bayangkan kejadian buruk apa yang anak menimpa seorang gay kalau konsep karma tersebut benar-benar bekerja.

Now it's time to flash your memory back. Have you ever stood someone up? Pada satu janji kencan buta, kamu muncul diam-diam untuk memastikan teman kencan kamu ok. Ketika ternyata orang yang dimaksud tidak atau kurang menarik, kamu pun menyelinap pergi secara diam-diam. Tidak lupa kamu matikan HP agar teman kencan yang kau tinggalkan tidak bisa menghubungimu untuk menyumpah-serapahi kamu. Pertanyaanya, tidak kah kau khawatir suatu saat orang lain melakukan hal serupa terhadapmu?

Have you ever slept with someone who has boyfriend or even wife? Ketika berkenalan, terang-terangan ia menjelaskan kalau saat ini sedang menjalani komitmen dengan pacar laki-lakinya atau bahkan ia telah menikah dengan seorang perempuan dan dikaruniai anak. Namun toh ternyata hal itu tidak menyurutkan birahimu untuk menidurinya. Perkara ia memiliki pacar atau bahkan istri, itu bukan masalah besar. Justru, petualangan seksmu dengan laki-laki beristri seolah mengukuhkan teori yang kau yakini bahwa para suami itu lebih menikmati seks dengan laki-laki dari pada sang istri. Pertanyaanya, tidak kah kau khawatir bahwa suatu saat pacar lelakimu selingkuh atau istrimu tidur dengan laki-laki lain?

Have you ever full fill your fantasy by slept with the youngest boy you can get? Siapa yang tidak tergiur untuk memberikan pengalaman seks pertama bagi seorang brondong? Bagi kamu, bisa meniduri seorang brondong adalah sebuah kebanggan tersendiri yang akan kau ceritakan kepada teman-temanmu untuk mendapatkan sanjungan. Pertanyaannya, tidak kah kau khawatir bahwa suatu saat adik laki-laki, keponakan laki-laki, atau bahkan anak laki-lakimu yang berusia belasan dipeleteki oleh seorang laki-laki seusiamu?

Have you ever say no to some one who say he loves you? Dengan berbagai alasan kamu menolak. Mulai dari belum-dapat-melupakan-manta lah, lagi-pengen-sendiri lah, lebih-baik-bersahabat lah, sampai dengan omong kosong tentang aku-bukan-tipe-laki-laki-yang-menyukai-komitmen. Janjinya untuk membahagiakanmu tidak membuat kamu berubah fikiran. "Terima kasih telah menungkapkan perasaanmu tapi aku tidak bisa memenuhi permintaanmu. Aku yakin, suatu saat kamu akan mendapatkan laki-laki yang lebih baik dari aku.", Dialog dari salah satu adegan sinetron menjijikkan pun kau kutip demi segera terbebas dari todongan. Pertanyaannya, tidak kah kau khawatir bahwa suatu hari pernyataan cintamu pada seorang laki-laki ditolak mentah-mentah?

Karma mungkin saja terjadi dalam kehidupan homoseksual. Namun demikian, para gay tidak terlalu mengambil pusing dengan hal ini. Bagaimana tidak, waktu mereka sudah cukup terkuras untuk mencari teman untuk tidur malam ini. Perkara karma, nanti saja dipikirkan kalau otak ini sanggup mengalahkan birahi. Dan kita tidak tahu kapan hal itu akan terjadi.

Tuesday, January 06, 2009

THE "IT" GAY

Apa yang harus dilakukan seorang gay agar mudah mendapatkan teman-kencan-semalam atau bahkan pacar? Apakah dia harus memiliki muka baby-face, berkulit putih bersih, rambut lurus yang selalu tertata dengan baik, tinggi dan berat badan proporsional, dada bidang dan perut rata ber-enam persegi, bokong montok, Mr. P berukuran di atas rata-rata, serta menguasai berbagai gaya bercinta? Apakah dia harus berwawasan luas, memiliki prestasi akademik yang membanggakan, tahu perkembangan politik-ekonomi-sosial-budaya semua negara, serta tahu pemenang Grammy ataupun Oscar dari tahun ke tahun? Apakah dia harus berkepribadian menari, pandai bergaul, ramah dan murah senyum, serta enak untuk diajak ngobrol?

Sudah menjadi kodratnya bahwa laki-laki adalah mahluk visual. Karena itulah, kaum wanita berlomba-lomba mempercantik visualisasi diri mereka demi mendapat perhatian kaum Adam tersebut. Apakah teori tersebut di atas berlaku pula pada pria gay? Tentu saja jawabannya adalah YA! Dan sudah menjadi keharusan pula bagi setiap laki-laki gay untuk tampil semenarik mungkin di mata laki-laki lain.

Seorang perempuan di salah satu pusat perbelanjaan di Bandung pernah nyeletuk, "Sayang ya? Cakep-cakep kok gay." ketika melihat seorang laki-laki tinggi kekar dan ber-T-shirt ketat melintas. Dalam hati, penulis berkata "Da...?!" Kata siapa menjadi gay tidak boleh ganteng? Sebaliknya, kaliah (para wanita) harus curiga ketika melihat seorang laki-laki ganteng, berotot, dan berpakaian serba necis. FYI, he could be a gay.

Kalau ganteng adalah sebuah penilaian yang relatif dan subjektif, maka seorang gay harus memiliki penampilan menarik secara fisik. Karenanya, pembentukan badan di gym atau perawatan tubuh ke salon adalah ritual wajib para gay. Apalagi tujuannya kalau tidak untuk menarik perhatian laki-laki lain? Adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi seorang gay ketika mata laki-laki melotot ke arahnnya tidak berkedip.

Pertanyaannya, untuk menjadi gay yang diinginkan semua laki-laki, apakah penampilan fisik merupakan segalanya? Jawabannya tidak. Mungkin penampilan fisik merupakan modal utama, tapi tidak segalanya. Seorang gay dituntut juga kecerdasannya. Bagaimana tidak, pergaulan dunia gay yang menyerempet bahaya menuntut kita untuk cerdas menganalisis berbagai situasi dan kondisi. Tindak kejahatan dalam dunia gay kerap terjadi meski kita tidak bisa men-generalisasi bahwa semua gay adalah kriminal. Mengenai seorang gay yang harus smart, penulis pernah membahasnya di artikel sebelum ini.

Faktor lain yang menjadikan seorang homo layak disebut sebagai the "it" gay adalah cara dia menjalin hubungan antarpersonal. Terkadang, gay jenis ini tidak segan buang-buang pulsa untuk melakukan pendekatan via telpon ataupun sms. Pertanyaan seperti, "Pa kabar?", "Gi ngapain?", "Dah makan belum?" atau pernyataan seperti, "Selamat pagi/siang/sore/malam.", "Hati-hati di jalan, ya.", "Selamat malam. Semoga mimpi indah." dan berbagai ungkapan lain yang menandakan ia care banget kerap dilancarkan. Bagaimana kemudian orang yang diberi semua perhatian tersebut tidak luluh?

Sedikit catatan kecil. Sebagaimana semua teori yang ada di dunia ini yang pasti memiliki x factor sebagai faktor diluar perhitungan yang tidak bisa dijabarkan namun mempengaruhi hasil akhir teori yang bersangkutan, teori variabel the "it" gay tersebut di atas yang terdiri dari brain-beauty-behaviour memiliki juga the x factor. Untuk mendapatkan parner seks, seorang gay kadang hanya membutuhkan faktor luck, dan faktor luck tersebut adalah tingkat ke-horny-an yang bersangkutan. Kalau faktor ini sudah berbicara, lupakan semua faktor 3B tersebut di atas. Ketika seorang gay sedang horny berat, terkadang orang yang biasa-biasa saja (kalau disebut jelek terlalu kasar) terlihat ganteng di matanya dan kita tidak harus membantahnya.

Jadi, kembali ke pembahasan semula. Apa yang harus dilakukan seorang gay untuk menjadi the "it" gay? Well, penulis akan membiarkan hal ini menjadi pertanyaan terbuka yang dapat direspon oleh semua gay tanpa harus merasa dibatasi.

Monday, January 05, 2009

FOR YOU, PARENTS...

Dalam sebuah kesempatan bincang-bincang dengan salah seorang narasumber, penulis berdiskusi mengenai bagaimana menerapkan pola asuh yang baik terhadap anak sehingga nantinya kelak ketika dewasa sang anak tidak mengalami perkembangan menyimpang, dalam hal ini tumbuh dewasa menjadi seorang gay. Menurut sang narasumber, yang notabene adalah seorang psikolog, cara kita menyentuh atau membelai anak dapat mempengaruh preferensi seksualnya ke depan. Misalkan, ketika seorang ayah membelai bagian-bagian tubuh tertentu anak laki-lakinya dan sang anak menikmati sentuhan tersebut, maka kelak ia akan mencari sensasi kenikmatan tersebut dari laki-laki lain. Penulis pun tercenung, sedemikian rentan dan rumitkah?

Dalam kesempatan tersebut, sang narasumber mengungkapkan keinginannya untuk menulis buku mengenai hal itu dan mendaulat penulis sebagai editor. Dengan berapi-api, sang psikolog menjelaskan alasan A sampai Z mengenai pentingnya pengetahuan pola asuh yang baik dan benar tersebut. Masih menurut beliau, awam kadang hanya cukut tidak memperbolehkan anaknya melakukan permainan yang biasa dilakukan lawan jenisnya dan itu sudah cukup. Awam cukup melarang anaknya laki-lakinya bermain boneka atau lompat tali atau mendandani anak tersebut selayaknya anak perempuan dan itu dirasa sudah cukup membentenginya dari penyimpangan seksual. Masih menurut sang psikolog, ketika seorang anak laki-laki bermain boneka, hal tersebut tidak dapat secara serta merta membuatnya menjadi seorang gay kelak di kemudian hari. Sebaliknya, yang dapat menjadi pemicu seorang anak tumbuh menyimpang secara seksual adalah hal-hal kecil yang kadang luput dari perhatian kita semisal belaian seperti disebutkan di atas.

Tanpa meremehkan teori sang psikolog, penulis tersenyum. Dalam hati, penulis berkata, "Oh my God! There's so much you don't know, Missy. Mungkin yang kau katakan tersebut berdasarkan teori dari bangku kuliah maupun literatur yang kau baca. Tapi sekali lagi, kau tidak tahu sama sekali bagaimana rasanya menjadi seorang gay. And FYI, being a gay is not that terrible, you know.

Sebuah ide (sebut saja gila) kemudian muncul. Dari pada kita sibuk mengeliminir sekian banyak aspek pemicu seorang anak dari menjadi gay, apakah tidak lebih baik kita mempersiapkan orang-orang di sekitar anak tersebut (misal orang tua) untuk dapat menerima kenyataan bahwa anaknya "spesial". Penulis berpendapat bahwa sebesar apapun usaha orang tua melindungi anaknya agar tidak menyimpang secara seksual, mereka tidak dapat seratus persen membuat sang anak steril dari pengaruh homoseksualitas yang sangat mungkin menjangkitinya di dunia luar, misal pertemanan. Mungkin semasa usianya masih tergolong anak-anak, sang putra kesayangan masih dekat dan ketergantungan kepada orang tua masih sangat kental. Namun menginjak usia remaja, sebagaimana kita semua mafhum, seorang anak akan lebih memiliki kedekatan dengan teman-temannya daripada orang tua. Pada masa ini, banyak yang hal bisa dilakukan seorang remaja yang tidak diketahui orang tuanya termasuk ketiak sang remaja mencoba mengeksplorasi bakat terpendamnya menjadi gay.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah bahwa ketika seorang anak tumbuh menjadi gay, dia tidak akan pernah mempersalahkan orang tuanya. Seorang gay sadar bahwa tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengubah preferensi seksualnya termasuk dengan menyalahkan pola asuk orang tuanya semasa ia kanak-kanak. Yang dibutuhkan seorang gay dari orang-orang terdekatnya (terlebih orang tua) adalah penerimaan dan kemauan untuk memahami apa adaya. Orang tua boleh saja tidak menyetujui preferensi seksual anaknya (karena seorang gay tidak akan pernah memaksakan hal itu) namun demikian orang harus mampu menerima kenyataan bahwa anaknya adalah seorang gay.

Ah, ide tersebut di atas harus menjadi sebuah buku. Sudah saatnya masyarakat kita memiliki literatur yang akan mengajari mereka bagaimana memperlakukan anaknya yang tumbuh menjadi gay. Para orang tua juga harus belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik bagi anak gay-nya. Orang tua harus mempu memahami pilihan anaknya untuk menjadi gay dan bukannya menentang dengan menjatuhkan vonis dan berbagai hukuman yang alih-alih membuat sanga anak jera malah sebaliknya. Yang tidak kalah penting adalam bagaimana menyiapkan pola pikir orang tua agar dapat menerima preferensi seksual anaknya.

Hhmmm... Apa kira-kira judul yang tepat untuk buku tersebut? "Panduan Bagi Orang Tua yang Memiliki Anak Gay" atau "Langkah Mudah Menjadi Orang Tua Keren bagi Anaknya yang Gay" atau "Bagaimana Memahami Seorang Anak Gay"?

Friday, January 02, 2009

HAPPY NEW YEAR

Setahun yang lalu, penulis memulai blog ini dengan hati berkeping dan perasaan serba tidak menentu. Bagaimana tidak, di tahun 2008 penulis mengalami dua kali drama patah hati sama-sama tragis. Yang pertama, penulis dijadikan sebagai selingkuhan dan ternyata hal tersebut tidak membuatnya menjadi satu-satunya selingkuhan. Yang kedua, penulis dibingungkan oleh sikap tidak menentu antara diinginkan sebagai pacar atau diinginkan sebagai teman oleh seorang laki-laki yang mengharuskannya kehilangan salah seorang sahabat terbaik. Dengan dada berusaha dibusungkan dan hati ditegarkan, penulis mengubur semua kenangan getir tersebut dan menyongsong 2008 dengan satu harapan bahwa suatu hari dia bertemu dengan seorang yang benar-benar tulis ia cintai dan mencintainya.

Harapannya terkabul. Di pertengahan Februari penulis bertemu dengan seseorang yang kemudian pada pertengahan April memintanya menjadi pacar. Penulis pun berucap, "I do" dan bersama kami melalui hari-hari penuh romantisme. Beberapa kali pernah terjadi miskomuinikasi dan kesalahpahaman, namun toh hal tersebut tidak membuat cinta kami goyah, bahkan sebaliknya. Sesuatu yang diagungkan penulis dalam sebuah komitmen (kejujuran dan tidak mentolelir perselingkuhan) dapat dijalankan dengan kesungguhan dan pada saat itulah penulis sadar bahwa laki-laki inilah yang ia cari selama ini. Ketika kemudian pada akhir Oktober sang pacar mengungkapkan keinginannya untuk segera sembuh dan menikahi seorang perempuan, dengan hati hancur dan tentu saja mata bersimbah air mata, penulis mendukung keputusan mulia tersebut.

And here it is, menjelang akhir 2008 penulis kembali jomblo dan dengan hati berdebar bertanya, "Akankah malam pergantian tahun akan dilewatinya dengan kesendirian?" Ternyata tidak. Sang mantan tercinta menginginkan kebersamaan dengannya pada malam pergantian tahun. Malam itu penulis begitu bahagia. Ketika ditatapnya mata sang mantan dalam-dalam, ia pun berterima kasih dalam hati. Dalam imajinasinya dia membayangkan akan melewati malam pergantian tahun dengan orang yang ia cintai. Walaupun sekarang kita tidak terikat dalam sebuah komitmen, namun cinta itu masih penulis rasakan dan karenanya penulis merasa beruntung pernah bersama orang yang pernah menjunjung tinggi arti sebuah komitmen dengan sesungguhnya. Malam pergantian tahun pun dilalui dengan sebuh senyum dan kedamaian hati karena dilewati bersama dengan orang tercinta.

And 2009 has come. I couldn't help but wonder, will i met someone spesial these year? Will I fall in love and got lucky, again? Will my prince come along and save me from my self? All I can do now are keep trying, hoping, and wishing for someone special these year. Wish me luck.