Tuesday, July 07, 2009

SEX IS A GAME

Ketika sepasang lelaki dan perempuan melakukan seks, mungkin hal tersebut lebih dikarenakan untuk memenuhi hasrat birahi, titik. Hal berbeda terjadi ketika sepasang lelaki melakukan seks. Dalam aktivitas (seks) tersebut, mereka tidak hanya memenuhi hasrat birahi namun juga hasrat bersaing dalam sebuah permainan seks. Ya, sepasang lelaki yang melakukan seks akan berkompetisi mengenai siapa yang lebih besar ukuran alat kelaminnya, siapa yang menguasai lebih banyak tekhnik bercinta, serta siapa yang lebih tahan lama ereksi.

Ternyata tidak hanya para top yang bangga apabila ia memiliki ukuran penis lebih besar daripada partner seksnya (baca: bottom). Para bottom pun bangga memiliki ukuran alat kelamin yang lebih besar. Anda mungkin masih ingat ketika masa puber dulu, bersama teman sebaya, kerap mempertontonkan penis masing-masing dalam acara pipis bersama. Pada saat itu, selain Anda dan teman sebaya berkompetisi mengenai siapa yang bisa menyemburkan kencing paling jauh juga berloma penis siapa yang lebih besar. Tidak heran kalau jiwa kompetisi tersebut terbawa hingga dewasa. Faktanya, beberapa top lebih menyukai partner bottom yang memiliki ukuran alat kelamin lebih besar sehingga ketika ia memegangnya maka akan terasa mantap.

Dalam aktivitas seks hetero, laki-laki lebih menjadi penentu gaya bercinta yang akan dilakukan dibandingkan perempuan yang berperan pasif dan cenderung menerima apa saja gaya bercinta yang diinginkan partner seksnya. Apa yang terjadi kemudian ketika aktivitas seks tersebut dilakukan oleh dua orang laki-laki, sudah hampir dapat dipastikan; keduanya akan saling unjuk kabisa. Dalam aktivitas seks gay, kita tidak akan menemukan pembagian peran siapa yang bertugas menjadi partner aktif dan siapa yang bertugas menjadi partner pasif. Seorang top tidak akan diterjemahkan sebagai pihak yang aktif dan seorang bottom tidak selalu diartikan sebagai pihak yang pasif. Bisa saja seorang bottom lebih dominan dalam aktivitas seks dengan melancarkan jurus-jurus bercinta yang dikuasainya dan karenanya partner seksnya tidak akan tinggal diam dengan melancarkan jurus andalannya pula.

Dan ini adalah penentu siapa yang akan menjadi pemenang dalam permainan seks gay; durasi. Yang paling lama bertahan ereksi adalah yang akan keluar sebagai pemenang permainan seks dalam dunia homo. Karenanya, kalau dalam dunia hetero editansil (ejakulasi dini tanpa hasil) hanya akan membuhakan kekecewaan, maka dalam dunia homo hal tersebut juga akan menjadi cemoohan. Kejam memang, tapi memang begitulah adanya.

Mungkin ini adalah sifat alami laki-laki yang selalu ingin berkompetisi dalam segala hal. Ini adalah ego yang mengharuskan seorang laki-laki selalu menjadi yang terbaik. Well, what can I say. Boys will be boys, whether they're hetero or even homo.

1 comment:

Farrel Fortunatus said...

gw sering denger pendapat: ukuran tidak begitu penting, yang penting adalah permainannya. gw yakin orang yg mengeluarkan pendapat itu, pasti dech ukuran burungnya mini he he he...