Sunday, May 16, 2010

THE BEST FAKE WEDDING EVER

Sebut saja namanya ALAN. Pada hari ini ia menikahi seprang perempuan (yang tentu saja) dipilihkan oleh orang tuanya. Dia adalah seorang gay 30 tahun yang mencoba berbakti kepada orangtuanya dengan mematuhi perjodohan yang diprakarsai keduanya. Berhasilkan pernikahan palsu tersebut melewati dua hari seremoni adat bugis?

Sebelum tujuh hari menjelang hari H, sang homo tidak merasakan apapun. Ritual adat yang disarangkan (untuk dilakukan) kedua orang tuanya dijalankan dengan baik. Toh ritual tersebut hanyalah sedikit pijat oleh tetua adat di sana serta pembagian undangan pada kerabat dekat yang harus dilakukannya sendiri. Masuk ke tujuh hari menjelang hari H, sang homo pun sadar bahwa pernikahan yang akan ia jalankan adalah nyata dan sudah di depan mata.

Sang homo pun kemudian curhat (like always) kepada temannya mengenai kecemasannya. Dengan berpura-pura bijak, sang teman berkata bahwa semuanya akan baik-baik saja. Tidak usah khawatir dengan malam pertama karena semua akan berjalan secara alamiah. Walaupun di akhir pembicaraan sang teman berkata, "You'll become someone else after the day," ia tetap menyemangai sang homo untuk tidak lari di hari penikahannya seperti Julia Robert di film "Runaway Bride".

Dan hari itu pun tiba. Kemeriahan pesta adat menenggelamkan semua redah dan gelisah sang homo meski tetap ia sempat ngeceng beberapa tamu cuco yang hadir di pernikahannya. Setelah upacara selesai, ia pun di suruh mertua untuk masuk ke kamar pengantin. Beruntung, saat itu istrinya nampak sudah terlelap tidur memunggunginya sehingga malam itu pun berlalu tanpa drama yang tidak perlu. Seremoni hari kedua pun di gelar dan pada malam harinya...

He fuck her? You wish... Masih belum terjadi apa pun karena keduanya berpendapat harus melewati masa perkenalan terlebih dahulu. Sungguh sebuah alasan yang dibuat-buat, bukan? Malam selanjutnya, mulailah terjadi pelukan dan ciuman and this time she use her tongue. Kaget! Sang homo berkata bahwa ia tidak bisa melakukan ciuman seperti itu. What a lie! Karenanya, mereka pun memutuskan untuk melakukannya perlahan and yes we won't see love scene to night. Malam berikutnya, sang istri berkata untuk tidak melakukannya malam ini (atau malam-malam selanjutnya) karena ia sedang menstruasi. What a relive.

Entah setan apa yang memasuki pikiran sang homo pada lima atau tujuh malam kemudian. Sang homo memerawani istrinya! Sungguh sebuah kegilaan luar biasa yang dia pun malu mengakuinya pada temannya. Ewww... Yang lebih ew lagi, dia berjanji kepada tamannya untuk berbagi tips malam pertama kalau suatu hari sang teman menikahi seorang perempuan. Are you crazy?

Despite all of those, sang teman tetap memberikan standing-applause atas keberaniannya. Sang teman bangga karena memiliki sahabat yang telah berani menjinjing (bukan memikul) dengan cantik tanggung jawab pernikahan. Namun demikian, bukan berarti sang teman tidak meragukan kelanggengan pernikahan tersebut ketika ngerumpi dengn single-and-fabulous-gay yang lain. Well, you can do nothing about it.