Monday, December 01, 2008

THE WAY GAYS GET DRESS

Sudah menjadi takdirnya bahwa seorang gay ingin selalu tampil menarik di semua kesempatan, kapanpun dan dimanapun. Apalagi kalau tujuannya bukan untuk mengarik perhatian laki lain? Karenanya, ketika hendak bepergian ke suatu acara (baik casual terlebih formal), ia akan habis-habisan mematut dirinya di depan kaca. Mulai dari pemilihan aroma parfume, tatanan rambut, pemilihan pakaian, serta mix and match aksesoris pendukung penampilan.

Al hasil, kita dapat menilai apakah seorang laki-laki gay atau bukan dari caranya berpenampilan. Beberapa hal seputar fashion yang terkenal "gay banget" adalah sebagai berikut.

Pertama, seorang gay cenderung memilih parfume dengan aroma menyengat. Ini bertujuan tentu saja untuk menarik perhatian laki-laki lain. Tidak tanggung, mereka rela rela membelanjakan uang ratusan ribu rupiah demi mendapatkan wewangian parfume yang menurut mereka dapat menarik perhatian laki-laki.

Kedua, seorang gay kerap menata rambutnya dengan berbagai gaya yang sedang in. Penggunaan jell atau semacamnya menjadi sebuah kewajiban demi kesempurnaan tatanan rambut yang ia inginkan. Tak heran, mereka kerap bolak-balik ke kamar kecil demi me-re-touch tatanan rambut tersebut.

Ketiga, seorang gay akan memilih mengenakan pakaian yang serba ketat atau paling tidak ngepas di badan. Apalagi mereka yang dikaruniai dan memelihara bentuk tubuhnya. Ajang pemer keindahan tubuh pun dimulai. Mulai dari t-shirt, kemeja, sampai celana sebaiknya menampilkan lekuk tubuh secara tegas.

Keempat, seorang gay akan menggunakan aksesoris secara wah. Mulai dari belt, scarf, topi, bahkan kalau perlu gelang. Untuk belt mereka memilih yang ukuran extravaganza, sementara topi atau scarf mereka pilih dalam warna yang nge-jreng. Sebagaian gay kadang memilih mengenakan gelang, cincin, atau kalung untuk turut meramaikan penampilan mereka.

Bagaimana dengan pemilihan warna. Warna pink atau warna muda lainnya tidak dapat dijadikan barometer untuk menentukan gay atau tidaknya seorang laki-laki mengingat seorang gay bisa saja mengenakan pakaian serba gelap demi menyesuaikan dengan acara dan suasana tempatnya berada.

Ada yang keberatan dengan pengungkapan ciri-ciri tersebut di atas? "Aku suka pake belt berukuran besar, tapi aku bukan gay kok." Well, kalau Anda mengaku straight namun berpenampilan seperti disebut di atas, sebaiknya Anda pertanyakan lagi ke-straigh-an Anda.

No comments: