Wednesday, December 10, 2008

A LESSON LEARNED FROM ARCHULETA

Terkejut dengan pernyataan dalam salah satu wawancara tentang pengakuan David Archuleta sang runner-up reality show American Idol 7? Tidak juga. Mukanya yang imut serta pembawaannya yang "kalem" (apa kira-kira istilah yang tepat untuk jaim didepan publik untuk menutupi ke-gay-an seseorang?)sedikit banyak telah memberikan clue tentang preferensi seksualnya. Bagi para gadis, menangis darahlah...

Banyak hal ia pertaruhkan demi mengakui jatidirinya sebagai gay. Ia mempertaruhkan popularitasnya yang sedang menanjak. Ia terancam ditinggalkan para fans setianya yang mulai melihat talentanya dalam ajang pencarian bakat American Idol. Namun demikian, hal itu tidak menghentikannya untuk berkata jujur mengenai preferensi seksualnya.

Ketika ditanya, apakah ia tidak takut kalau hal tersebut (ditinggalkan fans) benar-benar terjadi. Dengan seyum lebar yang senantiasa menghiasi wajah imutnya, Archuleta menjawab "Selama kita berperilaku baik dan tidak bertingkah macam-macam, aku tidak khawatir ditinggalkan penggemar. Toh aku adalah seorang penyanyi dan mereka menyukaiku karenga bakatku tersebut. Talenta menyanyi adalah satu hal dan preferensi seksual adalah hal lain yang tidak saling mempengaruhi."

Bravo! Two thumbs up for you Archie. Satu lagi alasan kita untuk tidak takut mengungkap jati diri sebenarnya. Ya, selama kita bertingkahlaku baik dan tidak berbuat sesuatu yang meresahkan masyarakat, mengapa kita harus tertutup dan mati-matian menyembunyika preferensi seksual kita? Bukankah preferensi seksual adalah sesuatu yang berada di luar kontrol kehendak kita? Mengapa kemudian kita dihakimi ketika kita secara jujur mengakui prefensi seksual tersebut?

Beruntunglah Phillip Daggett, laki-laki yang disebut sebagai pacar David Archuletta, mendapatkan pacar sedemikian cute, ramah, murah senyum, memiliki suara merdu, cerdas serta memiliki karier cemerlang di masa sekarang dan yang akan datang. Karir cemerlang di masa mendatang? Mengapa? Tentu saja karena semua gay di dunia akan mengidolakannya sebagai role model, tokoh yang tidak takut mengakui ke-gay-annya, no matter what.

3 comments:

Anonymous said...

Salut lah buat david... dan temen2 lain yang berani membuka jati dirinya...

:D

Anonymous said...

no comment buat david....
thats was his choice untuk show up kpd publik...
dia pasti sudah memikirkan semua dampak buat kairnya nanti
so good luck buat David n karirnya...
semoga akin jaya....

gun zi said...

Aku mau tanya ama penulisnya, apakah kamu sudah terbuka/ memberitahu keluargamu?
*YG SEDIKIT w agak tertegun, kata2mu: tidak usah takut membuka jati diri,
Mnuurutku, saat kita membuka diri, disinitdk hanya gw sendiri yg akan menerima konsekuensi nya, keluarga, teman2, apalagi dgn kondisi pemikiran masyarakat ,

Dlm hal ini kurasa orang yg mengenal kita akan terkenaimbasnya juga,


Kesimpuan nya, gw masih sgt takut dgn terbukanya orientasi seksualku kpd halayak umum, terlebih dlm dilingkungan masyarakat ,