Saturday, August 22, 2009

PSIKOLOGI LELAKI HORNY

Apa yang dapat dilakukakan seorang lelaki yang sedang horny? Segalanya! Sekali lagi, SEGALANYA! Ya, seorang lelaki horny dapat melakukan apa pun. Pernah dengar kasus kriminal tentang seorang ayah yang tega memperkosa darah dagingnya sendiri? Atau, seorang kakek yang menggagahi bocah di bawah umur dengan iming-iming diberi mainan? Atau, seorang pemuda iseng yang memperkosa nenek-nenek maupun perempuan gila yang ditemuinya di pinggir jalan?

Sebuah gurauan menyebutkan bahwa lelaki memiliki dua kepala (dan karenanya membuat laki-laki berpikir lebih rasional dibanding perempuan). Namun sayang, kedua kepala tersebut tidak bisa difungsikan secara bersamaan. Apakah kedua kepada tersebut? Tidak lain adalah kepala atas (kepala dalam arti sebenarnya yang didalamnya berisi otak) dan kepala bawah (baca: kepala penis). Ketika kepala atas bekerja (semisal berpikir untuk memecahkan masalah rumit), maka secara otomatis kepala bawah tidak bisa difungsikan (semisal ereksi). Hal serupa terjadi ketika kepala bahwa berfungsi (baca: sedang horny), maka secara otomatis pula kepala atas tidak berfungsi yang karenanya lelaki yang bersangkutan akan mencari objek pelampiasan birahinya tanpa mempedulikan logika. Dan di sinilah bagian menariknya…

Sebagai seorang gay, kamu tentu pernah naksir seorang lelaki straight (entah karena penampilannya, kepribadiannya, intlektualitasnya, atau… memang karena dia membuat horny saja). Kamu pun kemudian berandai-andai, “Kira-kira, adakah kemungkinan dia bisa menjadi gay?”, “Bagaimana ya rasanya tidur dengan dia?”, dan “Apakah intelektualitasnya di bidang akademik berbanding lurus dengan kepintarannya di tempat tidur?” Menanggapi hal ini, sebagian orang akan berkata, “Let it go. He’s straight, he’s off the table.” Namun tidak demikian halnya dengan penulis. Penulis berpendapat, teruslah berharap karena penulis mempercayai satu teori bahwa ketika lelelaki sedang horny, dia bisa melakukan apapun termasuk seks dengan sesama lelaki. You know what, all we need is a chance.

Ya, yang kita butuhkan hanyalah kesempatan berdua dengan lelaki yang kita taksir tersebut saat dia sedang horny. Kita dulu tentu masih ingat ketika pertama menginjak usia belia dan memiliki rasa penasaran yang cukup tinggi tentang seks. Dengan beberapa teman kita pernah menonton film atau majalah bokep bersama. Tidak jarang pula hal tersebut berujung pada masturbasi bersama-sama. Meski tertarik (secara seksual) dengan salah seorang teman tersebut, kita tidak berani berbuat lebih semisal menawarkan “bantuan” kepadanya dikarenakan kepolosan kita saat itu. Padahal kalau kita berani menawarkan bantuan kala itu, maka sudah hampir dapat dipastikan kalau acara menonton bokep bersama itu akan menjadi orgy party for beginner. Ya, dari pada melakukannya dengan tangan sendiri, mending dengan bantuan tangan atau bahkan mulut orang lain bukan? Seperti itulah kira-kira ilustrasinya. Tentu saja, kesempatan tidak akan datang begitu saja dan karenanya kadang kita yang harus menciptakan kesempatan tersebut.

Satu hal yang menghalangi seorang lelaki straigt melakukan seks dengan sesama lelaki adalah harga dirinya sebagai seorang lelaki sejati. Mereka berpendapat, melakukan seks dengan sesama lelaki akan mengurangi kelelakiannya sebagai seorang laki-laki. Mereka masih beranggapan bahwa hanya bencong yang mau melakukan seks sejenis dan mereka tidak mau disebut demikian. Karenanya, sebelum melakukan seks dengan lelaki straight, yakinkan dia bahwa ini hanyalah antara dia dan Anda. Katakana padanya bahwa tidak akan ada orang lain yang mengetahui persetubuhan tersebut.

Ah, dasar laki-laki…

5 comments:

B said...

Kalo dia udah mau ML ma laki2, kok rasanya udah ga menarik lagi, lelaki straight itu menarik karena straight huehehehehehehehehehehe.

M. said...

menarik pengen coba tapi gak berani tapi in my mind sih pengen sama sepupu yg sudah jadi laki orang hehehehehe

B said...

@ M. Sepupu?????

Jo said...

Kok kesannya 'merekrut' ya. Hehe. Kalo horny sama str8 kok disosor. Hanya karena pengen tidur dengannya? Kadang si str8 juga punya prinsip dan nilai-nilai sendiri dalam hidupnya yang bisa saja hancur kalau misalnya ada homo yang 'berhasil' nyosor. Dia kemudian menjadi korban (seperti si anak yang mau aja diimingi makanan enak)... Nah kalau begitu, apa bedanya si homo dengan yang sebelumnya dituliskan? (bapak bejat, kakek bandot, dst)...

Menurut gw, homo tetap lah manusia yang berakal. Kita tetep mempunyai batasan... Ketika seorang lelaki horny, tidak serta merta akalnya hilang bukan? Karena kalau begitu, pelecehan seksual adalah sesuatu yang lumrah...

Ginko said...

Kedengarannya agak putus asa, mengejar-ngejar straight untuk seks. Don't you think?