Monday, August 03, 2009

LICENSE TO FUCK

Anda tentu pernah mendapatkan teman kencan yang tidak tahu apa yang harus ia lakukan di atas tempat tidur. Ajakan bercinta sudah secara gamblang Anda utarakan tapi tetap saja sang partner kencan tidak merespon sesuai yang Anda harapkan. Anda pun kemudian berinisiatif melakukan first move. Apa yang terjadi kemudian? Sang pasangan kencan menikmati service yang Anda berikan namun ketika dia Anda minta untuk memberikan service imbalan, kembali dia tidak tahu apa yang harus dilakukan. Didorong rasa penasaran, Anda pun bertanya kenapa yang dijawabnya dengan kalimat singkat bahwa dia tidak pernah melakukan ini sebelumnya. Ah, ternyata dia homo pemula ternyata.

Sebagian gay mungkin tersanjung ketika harus memberikan pengalaman pertama pada teman kencannya. “Bagus, gue dapat perjaka.”, katanya. Bagaimana tidak, pengalaman seks pertama seorang gay akan senantiasa dikenang sepanjang hidup, terlepas dari baik atau buruknya kenangan tersebut. Karena masih amatiran, gay pemula belum bisa membedakan anatara cinta dan birahi. Karenanya, ia akan menganggap penyerakan keperjakaannya sebagai kata jadian. Siapa yang tidak mau mendapatkan pacar perjaka dan belum menjadi sisa lelaki lain?

Namun demikian, tidak semua gay senang mendapatkan teman kencan amatiran. Mereka lebih suka mendapatkan teman kencan yang sudah berpengalaman sehingga tahu apa yang harus dilakukannya di tempat tidur. Kesibukannya di dunia kerja membuatnya tidak memiliki cukup waktu kalau harus memberikan pelajaran seks kepada gay pemula. Lagi pula, ketika seorang gay mengaku perjaka, belum tentu hal tersebut benar adanya. Rumusnya mudah, ketika mulut seorang lelaki sudah kemasukan penis lelaki lain, apa lagi yang bisa dipegang dari ucapan yang keluar dari mulut tersebut? Bisa saja pengakuan tersebut sekadar akal-alakan karena yang bersangkutan hanya mau di-service dan ia enggan memberi service balasan.

Terlepas dari siapa yang benar dan siapa yang salah dalam kasus tersebut di atas, sepertinya sudah saatnya gay junior dibekali pengetahuan menganai bagaimana bercinta yang baik dan benar. Komunitas gay nampaknya membutuhkan sebuah lembaga khusus yang memberikan pengajaran serta mengeluarkan legalitas bahwa gay yang bersangkutan sudah layak ML.

License to Fuck, sebut saja demikian kartu yang menerangkan bahwa pemegang sertifikat tersebut sudah bisa menjalankan standar operasi ML dalam dunia gay. Ketika sang junior adalah seorang bottom maka dia harus sudah tahu bagaimana cara membersihkan lubang anusnya agar ketika terjadi penetrasi tidak terdapat sisa kotoran yang menempel. Selain itu, bottom pemula pemegang kartu ini harus sudah tahu pula bagaimana memainkan lidah ketika french-kiss ataupun memberikan oral seks. Pengetahun mengenai gerakan seks pun harus sudah dikuasai, minimal lima posisi.

Ketika sang juniar adalah seorang top, maka dia harus sudah tahu cara menghisap puting pasangannya dengan baik dan benar. Ukuran penis bagi seorang top adalah hal mutlak. Karenanya, top junior pemegang kartu lisensi ini harus memiliki ukuran penis lebih besar dari teman kancannya atau kalaupun sama atau bahkan lebih kecil, maka ia harus menguasai teknik memainkannya dengan maksimal. Penguasaan gerakan ML pun menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki, minimal 5 posisi. Khusus untuk para top pemula, dia harus memiliki kemampuan mengenadalikan ejakulasi dengan baik sehingga ketika mendapatkan teman kencan yang ingin berlama-lama dipenetrasi, maka ia dapa memenuhinya.

Jadi, saran bagi para gay pemula, kalian harus sudah mengantongi License-to-Fuck-Card sebelum berani mengajak kencan seorang gay senior. Jangan lupa untuk selalu membawa kartu tersebut apan pun dan dimana pun untuk berjaga-jaga kalau suatu saat teman kencanmu menanyakan kapabilitasmu sebagai gay pemula. Ketika ditanya seperti itu, Anda tinggal menunjukkan kartu tersebut dan kencan hari itu akan berakhir menyenangkan bagi kalian berdua. Selamat!

3 comments:

Ginko said...

Agak konyol sebenarnya, secara tidak langsung men-sah-kan pendapat masyarakat umum bahwa gay people kegiatannya cuma berkisar di pemuasan nafsu seks.

Anonymous said...

Sebenarnya seks itu nggak tabu asal dilakukan dengan baik dan benar. Baik artinya tak ada paksaan. Benar artinya menemukan pasangan yang pas. Bot ketemu sama yang top. Atau sebaliknya.

Di dunia st8 pun, seks bukan hal yang tabu. Jadi kenapa takut dengan aktifitas seksual?

Blogger said...

If you would like an alternative to randomly flirting with girls and trying to figure out the right thing to do...

If you would prefer to have women chase YOU, instead of spending your nights prowling around in filthy bars and night clubs...

Then I encourage you to watch this short video to discover a amazing little secret that has the potential to get you your own harem of beautiful women:

Facebook Seduction System!!!