Saturday, August 08, 2009

ANIMALE

Dalam keputusasaannya mencari cinta sejati, penulis pernah curhat kepada seorang teman perempuan. “Duh bahagianya ya jadi kamu. Punya pacar cakep dan setia.”, keluahnya di sebuah kesempatan chatting dengan sang teman via YM. “Di dunia gay, lelaki seperti itu sulit sekali ditemukan. Semua pria gay brengsek dan tukang selingkuh.”, sambungnya lagi. Sang teman tersenyum dan kemudian berkata, “Kalau pria brengsek sih di dunia hetero juga tidak kalah banyak. Kamu hanya belum mendapatkan pria yang cocok saja.” Seperti petuah bijak, kalimat tersebut langsung membekas di benak penulis. Ya, lelaki brengsek tidak membutuhkan label homo ataupun hetero. Kalau dari sono-nya brengsek ya brengsek saja.

Dalam salah satu adegan serial “Ugly Betty”, Daniel Meade pernah menasehati Betty Suarez dengan berkata “All men are dog.” demi melihat sang asisten tampak putus ada mengejar pria impiannya. Betty yang kala itu tengah dilanda kebingungan dengan sikap Jesse yang terkadang memberi harapan dan di lain kesempatan seolah menjaga jarak setuju dengan pendapat sang atasan. Ya, semua lelaki adalah binatang yang tidak tahu terima kasih karena telah dicintai. Alih-alih membalas ketulusan cinta yang kita berikan, mereka selalu saja menuntut lebih meski mereka juga tahu tidak layak diperlakukan seperti itu.

Pertanyaannya, “Sesulit itukah menjadi lelaki baik?” dan “Apakah kalian tidak pernah lelah selalu membuat sakit hati seperti itu?” Sebenarnya mudah saja menjadi lelaki manis yang layak dilimpahi cinta dan kesetiaan. Yang harus Anda lakukan adalah mensyukuri anugerah kekasih yang diberikan Tuhan kepada Anda Kalau Anda bisa bersyukur seperti itu, Anda akan berpikir dua kali untuk berbuat sesuatu yang beresiko kehilangan anugerah terindah tersebut. Bermacam godaan tidak akan terasa menggiurkan kalau Anda sudah bisa menghargai hal terbaik yang pernah Anda miliki tersebut. Mudah bukan? Lalu mengapa kalian tidak melakukannya? Apakah ini yang dimaksud dengan ungkapan “(Bad) boys will be (bad) boys” sehingga meski mudah menjadi lelaki baik mereka tetap saja memilih berperilaku menyebalkan? Entahlah.

Sebentar, bukankah penulis sendiri berjenis kelamin laki-laki? Lantas mengapa dia menghujat lelaki sedemikian rupa seolah ia bukanlah seorang lelaki? Bukankah dengan demikian secara tidak langsung dia menghina dirinya sendiri? Dan bukankah ini dapat dipandang sebagai kontradiksi antara opini dan kondisi faktual penulis itu sendiri? Well, kalau lelaki diibaratkan sebagai binantang, ada ada banyak spesies binatang di dunia ini dan penulis lebih senang mengibaratkan diri sebagai binatang yang cantik serupa kupu-kupu ataupun kelinci yang menggemaskan. Tidak bertentangan bukan?

2 comments:

M. said...

lolz... nice excuse

B said...

hehehehehehe. bad boy itu malah menarik. udah di-following, follow blog gue juga ea, masih sepi sangat sih.