Tuesday, May 26, 2009

DO NOT CALL HIM EVER AGAIN

When you're doing a blind date, there are two condition that you might be in: end up well or bad. Tentu saja, ketika kencan buta tersebut mempertemukanmu dengan orang yang cocok (demikian pula sebaliknya, dia merasa cocok dengan kamu), kamu tahu apa yang harus kamu lakukan selanjutnya. Akan tetapi tidak semua kencan buta berakhir bahagia. Terkadang kita dipertemukan dengan the worst jerk ever. Ada kalanya kita dapat menghidari ajakan ML-nya dengan menyuruh temanmu menelpon seolah-olah ada hal penting yang harus kamu lakukan dengan temanmu tersebut. Namun demikian, tidak selamanya kita bisa menghindar. Dikarenakan satu dan lain hal (sedang horny, red.) kita kadang terpaksa meladeni keinginannya. Well, consider that he's got lucky this time.

Berikut beberapa jenis gay yang tidak layak kamu telpon ulang untuk kencan lanjutan. Just delete them from your phone book.

Pertama: Mr. Miscount
Beberapa gay sangat bangga dengan ukuran alat vitalnya. Menurut hematnya, dengan ukuran alat vital yang dimilikinya, tidak ada seorang gay pun yang akan menolak ajakan ML-nya. Dia lupa bahwa di atas langit masih ada langit. Kalau dia merasa bahwa ukuran kelaminnya di atas rata-rata dan kareanya dia berbangga hati, dia lupa bahwa jam terbang kita sudah cukup banyak dan telah banyak menemui berbagai jenis dan ukuran penis. Mungkin alat vitalnya memang lumayang besar akan tetapi ditingkahi dengan omongannya yang sok merasa besar sendiri, rasanya kita ingin menyumpal mulutnya dengan penis terbesar yang pernah kita temui agar diam.

Satu lagi, ada juga gay yang kadang menggunakan alat ukur yang tidak standar dengan orang kebanyakan. Karenanya, dia akan mengaku panjang penisnya 19 cm dengan diameter 3 cm. Mendengar hal tersebut, gay mana yang tidak penasaran? Ketika kemudian ucapannya tidak terbukti dan ukuran penisnya tidak lebih besar dari punya kita, ingin rasanya kita membelikannya penggaris untuk membantunya mengetahu ukuran alat kelaminyya sendiri.

Kedua: Dirty Actor/Dirty Talker
Sometimes, we do really need dirty act or dirty talk while have sex. Namun demikian, ketika suatu kita mendapatkan kencan yang beraksi terlalu dirty, kadang membuat kita il-feel juga. Bagaimana tidak, disela-sela kita sedang mengerang menikmati setiap cumbuannya tiba-tiba saja dia meludahi muka kita atau berniat mengencingi seluruh tubuh kita. Eww...

Mengenai dirty talk, mungkin suatu saat kamu pernah mendapati teman kencanmu meracau bahwa lubang anusmu lebih nikmat dari lubang vagina wanita-wanita yang pernah ia tiduri. Pada saat itu dengan atmosfet seks yang sangat panas, mungkin kamu merasa bangga dan untuk sesaat merasa dapat mengalahkan kaum wanita. Namun ketika keesokan harinya kamu menceritakan hal tersebut kepada temanmu, mereka akan berkata, "Ew..." dan karenanya kamu pun akan bertanya, "What did i do...?"

Ketiga: Ladylike
Untuk memastikan bahwa kencan buta yang akan kita lakukan tidak berakhir gagal, terkadang kita saling bertukar foto terlebih dahulu. Namun demikian, foto tidak menjamin apapun. Bisa jadi, dalam foto, orang yang akan kita kencani terlihat manly tapi ketika bertemu langsung dengan yang bersangkutan, kamu dibuatnya ternganga. "O.M.G!" Tidak hanya ngondek, tapi yang bersangkutan juga datang dengan tampilan full make-up seperti akan tampil dalam sebuah acara stasiun TV.

Ada pula teman kencan yang ingin diperlakukan selayaknya ratu. Mulai dari minta dijemput dari tempat tinggalnya, minta ditraktir ini itu, atau ketika melakukan seks hanya meminta dilayani tanpa mau melayani kita. Who do you think you are? Honey, you are not George Clooney, Russel Crow, Vingo Mortensen, or even Ewan McGregor. So stop acting like one.

Keempat: Virgin Pretender
Sebagian gay mungkin merasa tertantang ketika mendapat teman kencan yang mengaku masih virgin. Berbagai cara akan mereka tempuh meski sang perawan berlagak jual mahal. Basa-basi tarik ulur tawarn ML pun terjadi via sms yang menghabiskan biaya tidak sedikit. Ketika kemudian mereka pun melakukan seks, basa-basi keperawananpun seakan menguap ketika melihat keahliannya mencium, mengoral, dan penguasaannya di berbagai gaya bercinta. Kabar buruk datang kemudian. Karena merasa telah menyerahkan keperawanannya, sang perawan yang sudah tidak perawan pun minta dipacari. Nah lho!

Kelima: Idiot In Lust
Beberapa teman kencan mungkin saja tidak terlalu buruk, baik dari segi penampilannya ataupun performanya di ranjang. Namun demikian, kita hanya akan melakukan "One Nite Stand" degannya dan karenanya tidak akan ada lagi pertemuan selanjutnya. Hal berkebalikan terjadi pada sang partner ONS. Dikarenakan terpikat oleh pesona dan keahlian kita di tempat tidur, esok dan keesokan harinya lagi dia tetap menelpon ataupun SMS. Meski tidak ditanggapi, ia tidak mau menyerah meminta kita memenuhi undangan seks-nya. Ya, teruslah berharap...

Keenam: Grand Father Kinda Gay
Some of gay attracted to an older gay to be his sex-partner but not the oledes one. Sudah menjadi rahasia umum kalau seorang gay kerap men-discount umurnya. Ketika saat pertama berkenalan, dia mengaku midle-thirty akan tetapi ketika bertemu penampilannya jauh dari kepala tiga dan lebih deket ke kepala enam. Ketika kamu memaksakan diri melakukan seks dengannya dengan memanipulasi otak dan hatimu, well matapu tidak bisa ditipu. Rambutnya mungkin telah ia cat, akan tetapi satu atau dua lembar bulu kemaluannya sudah memutih. Pada saat itu, yang terlintas dipiranmu adalah, "Jeez, I'm fucking a grand pa."

No comments: