Tuesday, May 05, 2009

CINTA, SEKS & PERSLINGKUHAN

Seorang teman pernah berfilosofi, "Dalam dunia gay, cinta dan seks adalah dua hal berbeda yang harus dibedakan. Cinta adalah sebuah komitmen kepada pasangan yang harus dijunjung tinggi, dengan atau tanpa seks di dalamnya. Sementara itu, seks adalah sebuah kebutuhan yang dapat dipenuhi, tidak harus dengan pasangan tapi bisa dengan siapa saja." Dahi penulis berkerut. Penjelasan selanjutnya lebih dari membuat dahi berkerut. Katanya, "Itulah sebabnya kenapa gue tetap tidur dengan lelaki lain selain BF dan gue tidak menyebutnya perselingkuhan. Selama hal tersebut dilakukan dengan hati-hati tanpa sepengetahuan sang pacar dan kita lebih mengutamakan kepentingan pacar, no problemo." What?! Kepada sang teman penulis hanya berkata, "Can I just call you a slut?"

Memang benar, dalam dunia gay, seks dapat dilakukan dengan siapa saja tanpa melibatkan hati di dalamnya. Toh berdua mereka suka sama suka, rela sama rela. Kalau pada malam itu mereka ML dan kelak di kemudian hari ketika mereka bertemu lagi dan bertingkah selah tidak pernah terjadi apa-apa, maka hal tersebut sah-sah saja. It's all just a casual sex. No string attached. Lalu apa masalahnya? Ok, di bagian seks-tidak-harus-melibatkan-cinta, penulis setuju. Tapi ketika sampai pada bagian seks yang dilakukan selain dengan BF dan hal tersebut tidak dikatagorikan perselingkuhan, dengan tegas penulis menolak. No Way.

Secara personal, penulis pernah beberapa kali menjadi korban perselingkuhan. Di satu titik penulis pernah berkontemplasi. Apakah ini gara-gara penulis terlalu tinggi mematok keseriusan komitmen yang dijalani dengan sang pacar waktu itu? Apakah penulis tidak terlalu naif dengan mamasang kesetiaan sebagai sebuah harga mati dalam sebuh hubungan? Dan apakah terlalu banyak menonton serial opera sabun sehingga melupakan realita bahwa kesetiaan dalam dunia gay adalah sebuah kemewahan yang tidak semua gay bisa mendapatkannya? Sisi lain dalam diri penulis bersikukuh. Kalau memang bisa menjalani itu semua, lantas apa arti komitmen yang dijalankan? Kalau memang kamu masih mau menikmati seks dengan lelaki lain, tidak usah mengikatkan diri dalam sebuah komitmen.

Seingat penulis, tidur dengan orang lain selain pasangan dengan atau tanpa dilandasi cinta itu masih dikatagorikan sebagai sebuah perselingkuhan dan perselingkuhan adalah sesuatu yang terlarang dalam setiap jalinan cinta, baik homo maupun hetero. Lantas di bagian mana perbuatan tersebut bisa dikatakan no problemo karena ketika perbuatan tersebut diketahui oleh pasangannya, maka sang pasangan akan terluka. Cinta mana yang membiarkan orang yang dicintainya terluka? Ketika seseorang sudah berani tidur dengan orang lain itu pertandan bahwa cintanya untuk pasangan sudah berkurang kalau tidak mau dikatakan luntur sama sekali.

Kepada seorang teman penulis bernah berkata, "Sekali seorang laki-laki berselingkuh maka dia sudah tidak layaklagi untuk dipertahankan. Let him go and find another man."? Menurut pengalaman penulis, memberikan kesempatan kedua hanyalah akan memperdalam luka yang kelak dikemudian hari akan berdarah lagi. Believe me, you'll see...

No comments: