Friday, October 30, 2009

WONDERING HOW?

Ini mungkin akan terkesan vulgar atau semacamnya. Namun demikian, penulis merasa berkewajiban menyampaikan informasi sekaligus edukasi kepada pembaca setia blog ini khususnya dan semua kaum gay pada umumnya. Well, here it is...

Kepada para top, pernahkah anda merasa ilfeel (atau mungkin lebih tepatnya gairah seksual ngedrop) ketika sedang asik penetrasi, tercium aroma tidak sedap dari lubang anus partner seks Anda? Kepada para bottom, pernahkan Anda merasa sudah memberishkan lubang anus dengan sebersih-bersihnya namun tetap saja ketika penis partner seks Anda dicabut, ia berlumuran cairan feses. Tentu saja, ini adalah tragedi paling memalukan dalam sex-record seorang bottom dan untuk menghibur diri dia akan berkata, "Itu kan resiko anal-sex. Kau memasukkan penis ke lubang feses. Kok masih jijik ketika penismu bersentuhan dengan feses. Hello..." Tentu saja, menghibur diri tidak akan melahirkan solusi.

Sebenarnya, banyak faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi. Kita tidak bisa hanya mengahkan bottom karena ia tidak membersihkan lubang anusnya terlebih dahulu sebelum melakukan seks. Sekali lagi, tidak! Sebelum melakukan seks, seorang bottom sudah ngeh dengan yang harus dilakukannya terlebih dahulu (membersihkan lubang anus) demi tercapainya kenikmatan seks bagi kedua belah pihak. Namun demikian, besar dan panjangnya ukuran penis pasangan seks terkadang membuat insiden ini tersebut terjadi.

Kondisi perut sang bottom (misal sedang menderita maag ataupun mencret) memang sangat mempengaruhi kebersihan anus. Bisa jadi, ketika ia membersihkan lubang anus memang rectumnya telah bersih. Namun aktivitas penetrasi yang diluar dugaan kadang menyebabkan reaksi dalam perutnya yang berakibat keluarnya sejumlah feses yang kemudian bercampur dengan cairan pelicin sehingga ketika dicabut, kondom yang dipakaikan di penis sang top berubah warna.

Kunci untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengetahui teknik pembersihan lubang anus yang baik dan benar. Para bottom di level beginer kadang merasa cukup dengan melakukan ritual BAB (Buang Air Besar) sebelum melakukan seks. Ya, bukankah setelah buang air bisar, ia akan membersihkan lubang anusnya bahkan dengan menggunakan sabun? Seandainya mereka tahu bahwa di dinding anus terkadang masih ada sisa feses yang menempel di dinding rectum dan hal itu tidak bisa dibersihkan dengan ritual cebok konvensional.

Karena itulah para bottom di level intermediate melakukan ritual cebok dengan memasukkan jari ke lubang anus untuk memastikan tidak ada feses yang tersisa pada dinding rectum. Untuk lebih memastikan bahwa rectumnya telah bersih, mereka juga menyemprotkan air tepat pada lubang anus dengan tujuan agar ada air yang masuk ke lubang dan akan dikeluarkan lagi bersama dengan sisa fases yang mungkin masih ada. Hal ini tidak dilakukannya satu kali tapi harus berkali-kali demi kepastian kebersihan rectum.

Apakah hal tersebut sudah dapat menjamin kebersihan anus sang bottom. Ternyata insiden masih bisa terjadi mengingat penetrasi oleh penis yang memiliki ukuran panjang akan menyebabkan feses yang masih terdapat pada sigmoid colon (sebuah ruas di atas rectum yang menyimpas feses yang belum siap dikeluarkan) akan turun akibat persentuhan dengan batang penis tersebut. Kalau sudah begini, apa yang harus dilakukan?

Para bottom di level advance telah mengetahui solusinya. Dalam ritual pembersihan anus, mereka memasukkan selang kecil (sesuai ukuran kran) ke dalam anusnya kemudian melalui selang tersebut air dialirkan. Emang bisa? Tentu saja hal ini dilakukan dengan diawali ritual seperti pada level ingermediate. Setelah lubang anus mulai terbuka setelah dimasuki jari, tiba giliran selang yang mengambil peran pembersihan. Seperti berkumur pada saat membersihkan sisa busa pasta gigi, ritual ini akan membuat air yang dialirkan dari kran ke lubang anus berputar membersihkan kotoran pada rectum sebelum akhirnya keluar lagi melalui lubang anus yang memang telah terbukan karena dimasuki selang dengan cara diejankan. Tentu, ritaul ini pun perlu dilakukan berulang demi memastikan kebersihan anus.

Hal tersebut dilakukan bintang film porno gay. Ya, kandang kita sering bertanya apakah mereka tidak merasa jijik saat melihat para bintang film porno tersebut dengan lahapnya menjilati (rimming) lubang anus bintang film porno lainnya. Well, sekarang kita tahu alasannya. So, have a nice try...

4 comments:

Anonymous said...

buat para bottom wajib melakukan ritual ini,e'nok

Anonymous said...

Thx infonya, hahah demi kepuasan pasangan

Anonymous said...

Thx infonya, hahah demi kepuasan pasangan

Anonymous said...

Ini air keran biasa? Ato ada cairan khusus?