Wednesday, October 07, 2009

STOP TALKING START FUCKING

Seorang teman pernah bercerita bahwa dia harus mununggu selama hampir dua jam sebelum akhirnya ML dengan teman kencan yang ia dapatkan dari chat-room. Penulis bertanya, "Ngapain ajah selama dua jam tersebut?" Sang teman bercerita bahwa waktu dua jam tersebut diisi dengan basa-basi nggak penting seperti kuliah atau kerja dimana, anak ke berapa, sering nonkrong dimana, teman homonya ada berapa, dan bla bla bla gak penting lainnya. Tidak jarang pula, ketika tidak ada lagi bahan pembicaraan, mereka saling diam.

Penulis tidak habis pikir, untuk sekadar seks yang kita tahu sama tahu saling meninginkannya, perlukah kita menunggu selama itu? Mungkin sebagian orang berpendapat harus ada intro atau basa-basi sebelum kita mesuk ke inti persoalan. Ah, cukuplah basa-basi itu menjadi bahan obrolan di chat-room tadi. Kalau sudah ketemu, tidak usahlah berbasa-basi lagi.

Sebuah fakta tentang pembicaraan antara dua orang yang baru kenal adalah bahwa basa-basi tersebut akan sangat bisa menjadi ajang pamer dan berbangga diri atau media interogasi. Bagaimana tidak, dalam basa-basi tersebut tidak jarang berusaha meninggikan harga dirinya. Berbusalah mulutnya menceritakan bahwa dirinya jarang ketmuan sama orang, ia bukanlah termasuk orang yang sex-oriented, dia banyak dikejar-kejar orang yang minta jadian, dan lain sebagainya. Lebih buruk lagi kalau orang yang bersangkutan bertingkah SKSD (sok kenal sok dekat) dengan memberondong kita berbagai macam pertanyaan seperti kuliah di mana, kerja di mana, asli dari mana, anak keberapa, nanti ada yang marah tidak, dan lain sebagainya.

Basa-basi obrolan ini akan semakin membosankan manakala teman sebelah kamarnya tiba-tiba nimbrung. Kalian tahu kalau dua sahabat gay bertemu dan ngobrol (terlebih curhat) akan menghabiskan waktu berapa lama? Ya, jawabannya adalah akan sangat lama. Berdasarkan pengalaman penulis, kalau hal tersebut terjadi segeralah angkat kaki dan kalau kamu masih penasaran dengan lelaki tersebut, buatlah janji ketemu di lain hari dan pastikan kali ini temannya tidak akan nimbrung.

Tips lain dari penulis. Untuk menghindari semua basa-basi yang memang beneran basi tersebut, ketika kalian sudah berada di kamar berdua, duduklah saling berdekatan. Biarkan paha dan badan kalian saling bersentukan kalau memang tidak ada pihak yang berinisiatif mengajak bercinta. Dari persentuhan tersebut, gairah tependam akan segera membeludak dan setelahnya kalian tahu apa yang harus kalian lakukan selanjutnya, bukan?

2 comments:

B said...

Paling ga menghilang kan citra kalo gay ntuh taunya cuma ML doang, emang hidup ini cuma ML aja ea? Terus terang aku malah bakal gampar kalo ada orang yg baru kenal lgsg ngajak aku ML meskipun dia orang aku taksir setengah mati. I'm not a bitch, PSK aja dibayar wakakakakakakakakak.

M. said...

kayaknya mesti dibedakan antara having sex dan making love deh

hmm gw sih dulu pernah lsg ketemu lsg HS tapi ya lama2 gw jg sudah malas utk kayak gitu kalo nurutin nafsu sih emang gak bakalan habis tapi ya sudah malas aja