Saturday, October 24, 2009

NGELES

Itulah yang dilakukan seorang gay ketika ia menemui teman kencan yang tidak sesuai dengan harapan. Ya, daripada melanjutkan kencan tapi batin tersiska, lebih baik kencan dibatalkan saja. Melanjutkan kencan (baca: melakukan seks) dengan orang yang tidak sesuai selera sama saja halnya dengan diperkosa. Tentu saja, meninggalkan teman kencan buta begitu saja tanpa sepengetahuannya adalah sebuah tindakan tidak terpuji yang tidak seharusnya dilakukan bahkan bagi gay sekalipun. Berbasa-basilah sebelum akhirnya kamu meninggalkannya.

Mengingat berkata langsung di depan mukanya, "Sorry, lu terlalu jelek untuk mendapatkan gue." adalah sesuatu yang tidak mungkin, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk ngeles. Pertama, (dan ini adalah metoda yang paling sering digunakan oleh para gay) menyuruh seorang teman untuk menelpon dan mengabarkan seolah-olah ingin segera bertemu. Tentu saja, hal ini akan direspon oleh gay yang bersangkutan dengan, "Lho, katanya nggak jadi ke tempatku? Kok tiba-tiba gini, sich. Apa? Sudah sampai di gang depan? Ya, udah. Tunggu 15 menit, gue segera ke sana." Selanjutnya, kepada teman kencan yang tidak diharapkannya, sang homo akan berkaa, "Duh, sorry banget ya. Gue harus jemput temen yang datang dari luar kota. Dia sudah nyampe di depan." Mau tidak mau, sang teman kencan yang tidak diharapkan akan menurut ketika disuruh pulang.

Kedua, ketika bertemu di luar tempat tinggal (ini akan lebih mudah lagi), kita cukup berkata bahwa sang teman kancan yang tidak diharapkan tidak bisa datang ke tempat tingal kita (seperti yang kamu katakan di line telepon) karena ada saudara sedang berkunjung. Katakan saja, "Gak tahu nih, tiba-tiba abang gue dateng. Tadinya sih dia ada perlu di daerah sekitar sini tapi mampir dulu ke tempatku sekalian ngasih titipan dari Ibu." Kontan dia akan kecewa. Karenanya, kita harus memasang muka menyesal sambil dibumbui kata-kata, "Sorry banget ya. Ini ngedadak banget."

Ketiga, kalau kamu sudah kadung sampai di tempat tinggalnya, bilang saja bahwa kamu bukan tipe orang yang sekali bertemu langsung ML. Terdengar absurd memang, tapi tidak ada salahnya untuk dicoba. "Sorry ya, bukannya gue gak suka tapi aku orangnya tidak suka langsung ML begini." Sebagian gay akan menafsirkan ini sebagai tarik ulur untuk meminta jadian. Well, biarkan dia dengan alam pikirannya selama hal tersebut tidak merugikan kita. Ketika dia menawarkan untuk jadian, kamu cukup menjawab dengan, "Kita temenan saja dulu."

Di sinilah diperlukannya penguasaan acting bagi seorang gay. Ketiga alasan (ngeles) tersebut di atas harus didukung oleh intonasi, air muka, serta gerak-gerik yang menyakinkah. Tentu saja, di akhir pertemuan tidak dianjurkan untuk memberikan janji bertemu di lain kali agar dia tidak berharap. Ketika dia memintanya (untuk bertemu di lain hari), bilang saja insya Allah atau cukup dibalas dengan senyum.

Ah, menjadi gay rupanya tidak semudah yang dibayangkan bukan? Ya, ini lebih dari sekadang menghafalkan lagu-lagu-nya Mariah Carey, memperhatikan tarian yahudnya Beyonce, serta mengapresiasi gaya rambut terbaru Rihanna.

2 comments:

Alil said...

hahaha
been there.. done that...

salam kenal

Farrel Fortunatus said...

itulah pentingnya sebelum ketemu tuh kita wajib lihat pic orang yang ngajak ketemuan itu. dengan prediksi aslinya bakal berkurang daya tariknya 20-40%, coz dia pasti cuma mengupload foto" terbaiknya (dari sekian ratusan bahkan ribuan koleksinya he he he...). Atau, pake trick gw yg jitu. pas sampai di tempat yang dijanjikan silent/vibrate hp km, berdiri agak jauh di tempat ketemuan, tp jarak pandang masih bebas. setelah diyakini orang yg ngajak ketemuan itu datang. coba telpon dia tp dg hp di dalam saku. dengan ngeliat dia ngangkat telpon, dan secara kriteria bukan loe bgt. loe segera cabuuuuutt... he he he...