Wednesday, October 28, 2009

ROMANTISME DUNIA GAY

Romantisme adalah menu utama dalam setiap kisah percintaan. Kita telah menyaksikan berbagai romansa percintaan yang dituangkan dalam legenda, film, novel, atau bahkan lagu. Mulai dari mereka yang rela menyerahkan jiwa raga demi sang belahan jiwa, pencarian ke ujung dunia demi membuktikan cinta, serta keyakinan akan bersatunya cinta di kehidupan selanjutnya demi melihat kenyataan bahwa di kehidupan sekarang hal tersebut tidak mungkin diwujudkan. Ya, ya, ya. Begitulah romansa percintaan hetero. Bagaimana halnya dengan percintaan homo?

Tidak seperti percintaan hetero yang didominasi romansa di luar logika, romantisme percintaan gay lebih membumi pada realita dan fakta-fakta yang terjangkau logika. Ketika Anda menjadi gay, jangan berharap sang pacar dapat pada malam minggu dengan membawakan sebuket bunga. Jangan pula mengidamkan statement "cinta sehidup semati" atau "tidak bisa hidup tanpa cinta" keluar dari pulut sangan homomu. Lalu, apa yang yang menjadi simbol romantisme percintaan gay?

Ketika seorang top berkata kepada pasangannya bahwa dia telah menyiapkan kondom plus pelicin sebelum mereka bercinta, di mata seorang bottom, tindakan tersebut dinilai romantis. Ya, Anda tentu tahu bahwa lebih sering seorang bottom menyediakan kondom dan pelicin dari pada seorang top meski dialah yang mengenakan peralatan seks tersebut. Karenanya, ketika seorang top melakukan hal tersebut, maka seorang bottom merasa dihargai dan dilindungi. Bagaimana tidak, ketika seorang bottom yang membawa kondom, hal tersebut melambangkan bahwa dirinya sendirilah yang berusaha melindungi diri dari terjangkitnya penyakit menular seksual sementara pasangan topnya bisa dinilai tidak peduli akan hal itu.

Pagutan mesra di bibir yang dilakukan seorang top ketika pasangan bottomnya ejakulasi juga dapat dinilai sebagai tindakan romantis. Ini menandakan bahwa setelah dirinya ejakulasi, seorang top tidak egois dengan meninggalkan begitu saja pasangan bottomnya. Mengapa ciuman pada saat ejakusi dinilai lebih romantis dibanding ciuman pada saat foreplay? Ini melambangkan kehadiran pasangannya pada momen-moment penting. Kalau dalam dunia hetero, mungkin hal ini diterjemahkan dari adanya sang suami disisi istri ketika melahirkan. Tidak persis sama memang, tapi begitulah kurang lebih.

Dalam percintaan hetero, ketika seorang lelaki ingin menjalin hubungan yang serius seorang perempuan, maka ia akan memperkenalkan diri kepada keluarga si perempuan. Nah di dalam percintaan hetero keseriusan tersebut ditunjukan dengan memperkenalkan sang pacar kepada teman satu genk. Ketika sang pacar bisa melebur dalam genk kita (atau sebaliknya) maka hal tersebut bisa dikatakan romantis. Terlebih ketika sang pacar mendapat credit-point dari teman-teman satu genk entah karena dia enak diajak ngomong, pendengar yang baik, atau bisa memberikan solusi atas curhatan temen-temenmu.

Tentu saja, strata teratas tindakan romantis yang dilakukan seorang gay adalah kemampuan dia untuk setia pada pasangannya. Mengingat kesetiaan adalah sesuatu yang jarang dan sulit dilakukan dalam dunia gay, hal ini membuat orang yang mampu melakukannya akan mendapatkan poin tertinggi dalam klasifikasi tindakan romantis yang dilakukan dalam percintaan hetero.

Bagaimana? Masih berpikir bahwa tidak tersisa ruang romantis dalam dunia percintaan kaum gay? Well, think again.

5 comments:

Arema said...

uhmmm gw top and selalu ada kondom di dompet :D

Anonymous said...

Hem kok romantis nya cuma disisi bot, kasian donk yg top romantis dari bot nya gimana....

Anonymous said...

Serius ? Wkwkwk

Anonymous said...

Serius ? Wkwkwk

Anonymous said...

Hem kok romantis nya cuma disisi bot, kasian donk yg top romantis dari bot nya gimana....