Saturday, June 27, 2009

MANLY

Pada satu kesempatan, kamu pasti pernah ditanya oleh teman chatting, "Kamu nggak sissy, kan?" demi memastikan orang yang akan diajaknya kencan tidak membuatnya il-feel. Sambil tersenyum sinis, kamu pun menjawab dengan singkat pertanyaan tersebut dengan, "Nope!". Di kesempatan yang lain, salah seorang temanmu merasa terganggu dengan perilaku be-your-self-mu ketika berkunjung ke rumahnya dan bertemu dengan orang tuanya sehingga dia pun berpesan, "Jaim dunk." Dengan mata melotot kamu pun menjawab, "Ya, ya, ya!" Di kesempatan yang lain lagi, pacarmu pernah memberi ultimatum "Jangan ngondek!" ketika kalian jalan berdua di muka umum. Meski dongkol karena merasa dikekang, kamu pun menimpali ultimatum tersebut dengan "Siap Bos!"

Kaum gay (meski tidak semua seperti itu), mau tidak mau tidak bisa dilepaskan dari stigma ngondek, sissy, serta berpenampilan lady-like. Ketika melihat seorang laki-laki berjalan dengan gemulainya dan ketika tersandung atau benda yang semula dipegang di tangannya terjatuh lantas ia pun spontan latah, umum akan langsung berkesimpulan bahwa ia adalah gay. Tentu saja, ini adalah sebuah sudut pandang yang kurang benar kalau disebut salah terlalu berlebihan mengingat yang berpenampilan "Laki banget" juga tidak bisa lepas dari kecurigaan apakah dia gay atau tidak.

Sebenarnya, mudah saja bagi seorang gay untuk berpenampilan manly. Dia hanya cukup mengurangi penggunaan kata "Fabulous" yang diikuti gerakan tangan tertentu ketika ia mengapresiasi sesuatu, menghilangkan histeria berlebihan, menyedikitkan berbicara tersenyum binal, mengenakan out-fit (misal jaket gombrong) atau memilih hair-cut (misal potongan cepak) yang laki banget, serta tidak berada dalam satu komunitas ngondeknya. And voila! Sang gay sissy pun tampil manly layaknya lelaki kebanyakan.

Namun demikian, ada satu hal yang perlu dicatat. Larangan ngondek adalah sebuah siksaan paling kejam bagi seorang gay. Ini sama seperti hukuman dengan cara mencabuti satu per satu kuku kaki dan tangan, sengatan listrik bertegangan tinggi, hukum gantung di depan umum, ataupun hukum cambuk hingga ratusan kali. Terdengar berlebihan? Well, what can I say. Homo memang selalu demikian.

2 comments:

Kusumanovich said...

emang ngondek itu harus ya do?
kayanya banyak yang gay tapi ga ngondek jugaa,,
menurut ku yaa . hehe

Unknown said...
This comment has been removed by the author.