Friday, June 26, 2009

LEFT UNSAID

"In the perfect world, we have to say everything we knew and so other people knew it too. Sadly, we live in the real (not perfect one) world. There're so many thing we knew and we have to keep it to our self."

Setiap kali mendengar pemberitaan artis yang diduga penyuka sesama jenis, perasaan penulis bercampur aduk antara lega karena praduganya ternyata benar, geram karena sang pembawa acara menimpali berita tersebut dengan raut muka nyinyir, serta sebal karena sang artis mati-matian membela diri dari segala tuduhan tersebut.

Begini beritanya.

Seorang pedangdut pendatang baru yang tengah melejit namanya, akhir-akhir ini diberitakan sebagai penyuka sesama jenis. Wajahnya yang imut (meski ditumbuhi jambang), suaranya yang merdu (tidak garang seperti lelaki kebanyakan), pembawaannya yang kalem, serta kegemarannya menyaksikan pertunjukan "Princess On Ice" menjadi semacam indikasi yang menguatkan pemberitaan tersebut. Apa kemudian yang dikatakan sang bintang manakala dimintai klarifikasi? "Ah, itu resiko menjadi seorang publik figur.", demikian jawabnya singkat.

Seorang artis sinetron yang kadang juga didaulat melantunkan lagu dangdut, ikut terseret kasus penggelapan dana. Tidak hanya itu, sang artis digosipkan mempunyai hubungan "dekat" dengan sang penggelap dana. Hal ini diketahui melalui sepucuk surat dan puluhan SMS mesra mereka berdua yang dibeberkan kepada media. Konon, dana yang digelapkan masuk pula ke rekening sang artis sehingga yang bersangkutan pun ikut dijadikan saksi dalam persidangan. Ketika ditanya apa hubungan dengan sang penggelap dana, sang artis berkata bahwa hubungan mereka sekadar relasi kerja. Namun apa mau dikata, gosip sudah terlanjur menyebar dan karenanya tawaran job bagi sang artis menjadi turun. Mangkel dengan ulah media, sang artis melakukan aksi boikot media yang belakangan ia sesali karena ia tidak bisa hidup tanpa pemberitaan media. Untuk menepis kabar miring tentang dirinya, sang artis pun kemudian muncul di media dengan menggandeng seorang wanita yang diakui sebagai pacarnya. Ketika ditanya mengapa baru sekarang dikenalkan, sang artis berkata bahwa sang pacar tengah sibuk mondar-mandir ke luar negeri dalam rangka kerja. Ketika ditanya keseriusannya (melanjurkan hubungan ke janjang pernikahan, red), sang artis tersenyum ramah sambil berkata do'akan saja.

Beberapa lembar foto mesra dua artis pria menghebohkan media. Dalam foto tersebut, keduanya tengah asik berpelukan, bahkan berciuman. Tidak hanya keduanya dikabarkan sebagai lelaki homoseksual tapi juga media mansinyalir keduanya telah menikah di Belanda. Ketika di tanya kepada yang bersangkutan, bakat acting keduanya berperan sangat besar. Dengan santai, secara terpisah, keduanya berkata bahwa itu bukan foto mereka. "Itu pasti hasil rekayasa orang yang gak ada kerja. Buat apa juga kita meriburkannya."

Selanjutnya apa? Bukti apa lagi yang harus dimunculkan untuk membuat para pemburu berita puas dengan praduga tak bersalahnya yang dengan demikian akan membuat sang artis tidak bisa berkutik lagi dan akhirnya mengakui dirinya gay? Apakah diperlukan hadirnya video yang berisi adegan ranjang salah seorang artis sinetron dengan pelaku kriminal yang dituduh sebagai jagal? Sebenarnya, tanpa penyataan "Ya." yang keluar dari mulut artis yang bersangkutan, kita sudah dapat menyimpulkan kebenaran berita tersebut.

Well, maybe things better left unsaid. Not because it's not true but abvious.

2 comments:

Farrel Fortunatus said...

biarkan orang bahagia dg kemunafikannya... lagian kalo kita jd mereka, pasti kita jg akan mempertimbangkan panjang lebar apa yang akan kita jawab ke media. coz urusan hidup kita kan bukan hanya menyangkut diri kita sendiri, tp sangat berkaitan dan berpengaruh kepada orang lain (terutama keluarga yang sangat kita sayangi).

Ed said...

Well, maybe things better left unsaid. Not because it's not true but obvious

buat quote itu gw cuma punya satu kata... SETUJU!!!