Monday, February 18, 2008

THE RIGHT MAN

Pernah kah kau merasa bahwa seseorang sangat terkesan dengan penampilan, kepribadia, serta caramu berkomunikasi. Dengan tulus ia selalu menanyakan kabarmu melalui SMS. Tak jarang pula ia menelponmu sekadar menanyakan sedang berada di mana. Suatu saat ia menawarkan bantuan yang tidak begitu kau perlukan. Ujungnya, ia pun menyatakan rindu dan cinta kepadamu. Ups! Bukan karena dia buruk rupa. Bukan pula dia banyak cela. Yang pasti kau tidak merasakan sedikikitpun getaran cinta ketika berada dekat dengannya sehingga kata cintanya kau tolak dengan berbagai alasan.

Di sisi lain, kau pun pasti pernah merasakan bahwa kau mempertaruhkan semua yang kau miliki untuk orang yang kau sayangi. Bukah hanya cinta dan kasih sayang yang kau limpahkan, materi pun tak segan kau keluarkan. Namun demikian apa yang kau dapat sebagai balasan? Suatu ketika kau memergoki orang yang kau sayang tengah berkasih sayang dengan orang lain! Oh my God! Duniapun seolah runtuh. Hatimu hancur berkeping tak berbentuk lagi. Kau pun menangis karenanya.

Lalu kau pun bertanya, apakah ini karma? Mengapa orang yang benar-benar mencintai kita adalah orang yang tidak dapat menimbulkan getar sedikitpun di hati kita? Mengapa kita tidak bisa merasakan ketulusah hati yang dengan sepenuhnya diperuntukkan bagi kita? Sementara itu, hati yang tulus kita persembahkan sepenuhnya sepertinya disiasiakan oleh penghianatan orang yang kita cintai. Kepercayaan dan harapan yang kita berikan tidak berarti di mata orang yang kita cintai sepenuh hati.

Kalau sudah begini, benarkah pernyataan bahwa mencintai akan lebih mudah daripada dicintai? Sebenarnya, apakah the right men untuk kita itu benar-benar ada? Kalau dia memang benar-benar ada, mengapa kita harus dipertemukan dengan begitu banyak the wrong men sebelum akhirnya bertemu dia. Bisakah kita hanya bertemu dengan the right men lansung, saling jatuh cinta, dan akhirnya hidup bahagia untuk selamanya? Ah...

No comments: