Friday, February 01, 2008

RELATIONSHIPS ARE BASED ON TRUST

It's true. Relationships are based on trust. Bagaimana sebuah relationship berjalan tanpa adanya kepercayaan? Saling-percaya-sepenuh-hati-lah yang membuat sebuah (love) relationship berbeda dari relationship yang lain. Kalau dalam hubungan pertemanan, bisnis, bahkan keluarga kita masih menyisakan sedikit ruang untuk tidak percaya pada orang lain, tidak demikian halnya dengan (love) relationship. Karenanya, kita akan dibutakan dan ditulikan. Itulah harga yang harus kita bayar dalam mempertahankan sebuah relationship.

Ketika kemudian pengkhianatan mewarnai sebuah relationships, mungkinkah ada kesempatan bagi relationship tersebut akan berhasil kelak di kemudian hari? Ketika sebuah kepercayaan dibangus setinggi dan sekokoh mungkin, seharusnya ada usaha untuk memeliharanya berbanding lurus. Sekali tembok kepercayaan itu dilubangi oleh pengkhianatan, maka luruhlah kekokohan tersebut. Kalau sudah demikian, masih mungkinkah kepercayaan tersebut dibangun kembali?

Untuk membangun kembali tembok kepercayaan itu, dibutuhkan tenaga dan waktu yang tidak sedikit. Sebagian orang akan terus terbayangi pengkhianatan di masa lalu. Sebagian orang dapat memaafkan walaupun tidak untuk dilupakan. Cacat (karena penghiantan) yang telah mewarnai sebuah relationship, akan sangat mungkin berpotensi menyebabkan keretakan yang lebih parah. Karenanya, ketika kita memutuskan untuk membangun kembali kepercayaan dalam sebuah relationship, maka kedua belah pihak harus benar-benar membangun pondasi awal dengan penuh kesungguhan.

Ketika ada orang yang memintaku untuk mempercayainya sepenuh hati, well aku akan balik bertanya. "Aku bisa saja mempercayaimu sepenuh hati. Pertanyaannya kemudian adalah, apakah kau bisa menjaga kepercayaanku tersebut?". Could you?

1 comment:

E'NOK said...

uhhh, hik hik hik, aku jadi terharu.