Wednesday, February 06, 2008

GAY, TRANSEXUAL & PRETENDER

Dalam dunia homoseksual, kita mengenal tiga jenis laki-laki. Jenis petama adalah laki-laki yang sadar sepenuhnya bahwa dirinya berbeda dari laki-laki pada umumnya dan mereka nyaman terhadap perbedaan itu. Tentu saja, penerimaan diri tersebut sebelumnya telah melalui proses panjang. Pada fase awal, mereka mengalami masa penyangkalan dan merasa bersalah dengan kelainan pada dirinya. Menyukai sesama jenis adalah sebuah dosa yang tidak dapat ditolelir. Itu melanggar etika, norma, dan agama.

Namun demikian, tidak ada yang dapat mereka lakukan dengan kelainan tersebut kecuali menerima hal itu sebagai semacam gaya hidup. Ya, tidak ada yang dapat mereka lakukan kecuali menikmati kelainan dalam dirinya. After all, it's not that bad. "Biarkan orang menilai. Biarkan orang mencibih. Biarkan orang mencaci. Toh ini bukanlah perbuatan kriminal yang dapat membahayakan atau merugikan orang lain. Kenapa repot mengurusi orang lain sementara masih banyak urusan yang harus kalian selesaikan." Pembelaan mereka atas pandangan sinis awam yang memang hanya menilai orang dari luarnya saja. Mereka hanya bisa menatap sinis tanpa mau mendengarkan mengapa mereka menjadi seperti itu dan memberikan solusi yang tepat.

Kedua adalah transeksual. Awam menyangka bahwa golongan inilah yang paling merasa nyaman dan terbuka dengan preferensi seksualnya. Salah. kelompok transeksual adalah mereka yang frustasi akan preferensi seksualnya dan melarikan diri dalam dunia feminim. Merekapun kemudian menjelma menjadi setengah wanita setengah pria. Satu konsep yang membuyarkan batas antara maskulin dan feminim. Entah apa maksud mereka dengan berpenampilan seperti itu, yang jelas mereka sepertinya berusaha menghadirkan gender ketiga: waria. Merekapun gencar memperjuangkan eksistensinya.

Awam kemudian mengartikan kehadiran mereka sebuah lelucon bahkan aib. Awam hanya melihat mereka tak ubahnya badut yang hadir hanya untuk ditertawakan. Bagaimana tidak, tabrakan perpaduan antara sisi maskulin dan feminim hanya pantas ditertawakan, bukan dipuji apalagi dihadiahi tropi.

Ketiga adalah laki-laki yang menikmati menjalin hubungan dengan sesama tetapi menyangkal dengan alasan dia hanyalah biseksual. "Kami masih menyukai perempuan, kok." Mereka merasa bahwa tidak ada yang salah dengan menyukai pria dan wanita sekaligus. Menikahi perempuanpun menjadi senjata mereka untuk tampil bersih di mata masyarakat, walaupun diam-diam mereka masih menjalin hubungan dengan laki-laki. Bercinta dengan laki-laki kemudian dijadikan sebagai sebuah iseng untuk mengusir kebosanan dengan istri di rumah.

Keseharian, ketiga kelompok itu berbaur dengan jenis laki-laki normal lainnya. Awam kadang tidak dapat membedakan mereka dengan laki-laki normal lainnya. So ladies, here's a note for you: Jangan terkecoh dengan penampilan laki-laki bahkan mereka yang sudah terang-terangan menyatakan cinta dan melamarmu. They could be gay. You just didn't realize yet. Be carefull!

No comments: