Monday, February 23, 2009

LELAKI CADANGAN

Setiap gay harus memiliki dua atau tiga orang lelaki cadangan. Untuk apa? Seks, tentu saja! Ingat, meski tiap hari wara-wiri di chat-room, tidak selamanya kita beruntung. Satu hari, mungkin jadwal seks kita padat karena banyak orang di chat-room yang mengingnkan kita, tapi di hari lain kita tidak seberuntung itu. Oleh karena itu, kita harus keep in touch dengan beberapa lelaki yang pernah kita tiduri, apalagi kalau bukan untuk dijadikan lelaki cadangan.

Sudah menjadi rahasia umum, kehidupan seks kaum gay kerap diwarnai hubungan one-nite-stand. Ketika bertemu dan akhirnya berhubungan seks, jangan harap akan ada komunikasi lanjutan seperti SMS atau telepon kalau memang diantara kedua belah pihak tidak ada ketertarikan lain selain seks. Beberapa gay kadang malah berprinsip tidak akan pernah mau berhubungan seks untuk kedua kalinya dengan orang yang sama. "Begitu banyak lelaki di luar sana yang menunggu aku tiduri dan begitu sedikit waktu yang aku miliki yang karenanya aku tidak akan membuang-buang waktu tersebut dengan meniduri orang yang sama.", demikian pendapat mereka.

No hard feeling. Memasukkan sejumlah lelaki ke dalam daftar cadangan bukanlah dimaksudkan untuk merendahkan lelaki yang bersangkutan. Bahkan kalau mau jujur, kriteria lelaki yang dijadikan lelaki cadangan kerap mendekati kriteria seorang pacar. Penampilan fisik yang tidak terlalu jelek pun tidak bisa dikatakan terlalu cakep serta konoeksitas komunikasi menjadi sebuah syarat utama seorang lelaki dipilih menjadi lelaki cadangan. Lihat, bukankah dua kriteria tersebut juga berpotensi menjadi kriteria seorang pacar. Yang membedakan antara lelaki cadangan dan calon pacar mungkin hanyalah kadar chemistry di antara mereka yang tidak cukup kuat untuk dijadikan modal menjalin hubungan sebagai pacar. It's ok that they are not in a relationship, even better off these way.

Apa lagi kriteria lelaki yang berhak kita masukkan ke dalam daftar pemain cadangan? Tentu saja mereka yang selalu menanggapi setiap kali kita telepon atau SMS. Dan ketika kita sampaikan undanga seks, dia dengan antusias meng-iya-kan. Kriteria lain adalah merekah yang bertempat tinggal tidak jauh dengan kita. Jadi, kapanpun kita menginginkan seks, dengan cepat dia akan segera datang tidak peduli saat itu tengah malam atau sedang hujan lebat.

Satu hal yang harus diingat dalam peraturan lelaki cadangan adalah kita tidak boleh memasukkan orang yang terang-terangan mengutarakan perasaaan (suka atau cinta)kepada kita namun kita tidak dapat membalas rasa tersebut. Memasukkannya ke dalam daftar lelaki cadangan hanya akan membuat rumit permasalahan. Salah-salah, dia akan menyalahartikan jenis hubungan yang kita tawarkan sebagai sebuah harapan. Kita memang petualang seks, tapi kita tidak ingin disebut sebagai jalang, bukan?

Pertanyaannya, apakah hanya kita yang menerapkan konsep "lelaki cadangan" dalam kehidupan seks? Apakah tidak mungkin, lelaki lain menerapkan konsep serupa dan ia mendudukkan kita di bangku cadangan yang hanya diundang "bermain" manakalah tidak ada pemain lain yang bisa diandalkan? Well, pertanyaan tersebut tidak seharusnya dirisaukan manakala kedua belah pihak terpuaskan, bukan?

1 comment:

Anonymous said...

sip satuju neng