Wednesday, June 18, 2008

MERCY FUCK

Suatu saat kita pasti pernah bertemu teman kencan yang tidak kita sukai. Bukan hanya karena dia tidak termasuk dalam tipe pria yang kita inginkan, tapi juga mungkin dia memiliki beberapa kekurangan (baik dari segi fisik maupun psikis) yang membuat kita il-feel. Namun demikian, toh kita tetap ML dengan orang tersebut. Alasannya bermacam-macam. Mulai dia yang agresif dan terus memaksa, tidak bisa menghindar, ataupun kasihan dan menghargai usahanya datang walaupun tempatnya jauh dari tempat tinggal kita. Well, kita menyebutnya hal tersebut sebagai mercy fuck.

Kalau kita terjebak dalam situasi seperti ini, apa yang sebaiknya kita lakukan? Tidak lain dan tidak bukan adalah dengan mencoba menikmati seks yang kita lakukan. Siapa tahu dia menguasai teknik-teknik baru. Siapa tahu Mr. P-nya berukuran jumbo. Siapa tahu dia mau melakukan segala yang kita inginkan di ranjang, riming misalnya.

Masih belum berhasil membangkitkan mood kamu untuk bercinta? Let's pretending that he is someone olse. Someone you really adore, someone you really want to make love to. Caranya, pejamkan mata, biarkan dia bekerja, dan bayangkan Collin Farrel sedang melakukan full service. Siapa yang bisa menolak Collin Farrel coba?

Ok, mungkin hal itu terlalu berlebihan. The bottom line is, ketika kita harus memberikan mercy fuck, paling tidak harus ada sesuatu yang kita nikmati. Dalam hal ini adalah seks. Dengan demikian, kita gak akan rugi-rugi amat memberikan mercy fuck. That's life.

Kalau selama ini kamu berpikir kerap menjadi orang yang memberikan mercy fuck, pernahkah terpikir di salah satu kencan, kamulah orang yang mendapatkan mercy fuck? Teman kencanmu melayani ajakan ML hanya karena kasihan atau semacamnya. Dalam kasus seperti ini, anggap saja kamu sedang beruntung. Apa peduli kamu tentang motif teman kencan kamu malayani ajakan ML. Yang penting, saat itu birahimu terlampiaskan. "What the heck!"

No comments: