Wednesday, August 27, 2008

SEKS SESAMA BUKAN HANYA GAY YANG MELAKUKANNYA

Jujur. Selama ini penulis memiliki satu teori - yang sebut saja gila - tentang pria straight. Teorinya begini: Pria straight dapat menikmati seks dengan sesama pria selama dia (pertama) free-sex dan (kedua) tidak merasa jijik dengan aktivitas seks sesama jenis tersebut.

Beberapa hal yang membuat penulis yakin akan kebenaran teori tersebut adalah bahwa ketika sorang laki-laki dirangsang secara seksual (misal, di-oral), ia akan menikmati hal tesebut tanpa peduli laki-laki atau perempuan yang memberikan service oral tersebut. Dalam hal ini, ketika sebagian orang berkata bahwa cinta itu buta, well seks pun demikian. Selain itu, bukankah ada potensi menjadi gay dalam diri setiap laki-laki? Yang kita butuhkan hanyalah menggali potensi tersebut dan memberikan pengalaman seks (dengan laki-laki) pertama yang akan selalu ia kenang.

Apa kira-kira yang akan dilakukan seorang laki-laki straight ketika dan setelah mengalami seks pertama dengan pria tersebut? Kemungkinannya ada dua. Mungkian akan ada laki-laki yang menolak mentah-mentah ajakan seks terebut dengan alasan penyimpangan, dosa atau semacamnya. Lupakan, anggap saja ini sebagai sample gagal. Kemungkinana lain, ada laki-laki straight yang menikmati seks tersebut tapi mereka takut ketahuan orang lain karena hal ini dianggap sebagai perbuatan yang memalukan. Dan inilah sampel yang peulis maksud. Mungkin dia memilih tidak akan mengulangi pengalaman seks dengan pria tersbut dan menganggap seolah semua tidak terjadi. It's ok. Toh yang ingin coba buktikan adalah bahwa dalam skala tertentu, laki-laki straight juga menikmati seks dengan sesama laki-laki.

Lebih lanjut, teori tersebut di atas dapat diaplikasikan pada laki-laki yang berpoligami. Satu benang merah yang dapat diambil dari laki-laki yang berpoligami adalah ketidakpuasannya hanya pada seks denga satu wanita. Karenanya, ia pun menikahi sampai dengan empat wanita. Lebih ekstrim, beberapa laki-laki bahkan menikahi sampai tujuh wanita demi memuaskan hasrat seksualnya. Pertanyaannya kemudian adalah, ketika laki-laki tersebut berhasil menikahi sepuluh, sebelas, atau bahkan duabelas wanita, apakah hasrat seksualnya terpuaskan. Tidak ada yang dapat menjamin hal ini. Kepada laki-laki yang berpoligami, penulis mencoba membuka mata, "Apakah tidak mungkin yang Anda cari (kepuasan seksual) tidak akan didapatkan dari wanita dan itu artinya Anda harus mencoba seks dengan lelaki?" Bukan untuk dibantah tapi pertimbangkanlah.

Mungkin kebenaran teori tersebut masih harus dipertanyakan. Tapi satu hal yang pasti, seorang volunteer (thank him so much) telah membuktikan kebenaran bahwa laki-laki bisa saja menikmati seks sesama. Well, good news, isn't it?

3 comments:

Unknown said...

Artikel yang Anda tampilkan bagus. Dari situ saya berpendapat bahwa hal-hal yang Anda sampaikan dalam artikel tersebut sepertinya pengalaman pribadi Anda sendiri. Saatnya Anda instropeksi diri, ekspresikan segala keinginan dan impian Anda.
JANGAN PERNAH MEMENDAM ANGAN-ANGAN DALAM HIDUP INI. BEBASKANLAH, SALURKANLAH!
Salam kenal dari saya, Jallu Pranaditya 32 tahun. E-mail: jalluprana@gmail.com

Unknown said...

Artikel yang Anda tampilkan bagus. Dari situ saya berpendapat bahwa hal-hal yang Anda sampaikan dalam artikel tersebut sepertinya pengalaman pribadi Anda sendiri. Saatnya Anda instropeksi diri, ekspresikan segala keinginan dan impian Anda.
JANGAN PERNAH MEMENDAM ANGAN-ANGAN DALAM HIDUP INI. BEBASKANLAH, SALURKANLAH!
Salam kenal dari saya, Jallu Pranaditya 32 tahun. E-mail: jalluprana@gmail.com

Anonymous said...

Napa juga cuma dibahas-bahas, ya sudah dijalani saja...