Wednesday, September 03, 2008

UNTUK YANG TERCINTA

Pernahkah kau mencintai seorang laki-laki sedemikian dalam? Pernahkah kau merasa bahwa cintamu padanya adalah sebuah cinta sejati? Dan pernahkah kau merasa harus merelakan cinta tersebut pergi demi menggapai mimpi dan cita-citanya walaupun kau tidak termasuk dalam mimpi dan cita-cita tersebut?

Kalau percintaan hetero bisa sampai pada sebuah perayaan cinta bernama pernikahan, maka tidak demikian halnya dengan percintaan homo, sedalam apa pun cinta tersebut. Ya, pernikahan adalah barang mewah yang tidak dimiliki semua pasangan homo. Kadang salah satu dari mereka (dengan berbagai alasan) memilih menikahi perempuan sebagai pembuktian laki-laki sejati pada mainstream hetero. Dan tinggallah pasangan homonya dalam duka yang lebih menyakitkan dari luka perselingkuhan.

Bagaimana tidak menyakitkan. Ia harus mengakhiri cinta yang sedang manis-manisnya ia rasa. Ia harus membunuh cinta yang telah dengan sepenuh hati ia pelihara. Dan ia harus merelakan orang asing mendampingi perjalanan hidup kekasihnya di masa yang akan datang. Ia tidak bisa berbuat apa pun kecuali merelakan segalanya.

Kalau sudah begini kadang kita berandai-andai, "Seandainya saja aku ini seorang perempuan..."

No comments: