Wednesday, April 02, 2008

PROOF OF LOVE

Ketika seorang laki-laki datang menyatakan cintanya dan kemudian kau pun mengiyakan untuk menjadi pacarnya, apakah sudah tidak diperlukan lagi pembuktian atas cinta yang telah dinyatakan di awal? Jawabannya: perlu, bahkan harus lebih kentara dari sebelumnya.

A well-known-fact: seorang laki-laki akan melakukan apa saja untuk meluluhkan hati laki-laki yang ditaksirnya. Entah itu sms mesra tiap pagi-siang-sore-malam, telepon remeh menanyakan sudah makan atau belum, kunjungan tanpa kenal halangan bahkan larut malam atau hujan sekalipun, serta mengiyakan segala yang diinginkan sang pujaan hati. Lalu ketika ia telah memenangkan hati pria dambaannya, tiba-tiba romantisme yang ia tunjukkan selama ini seolah raib. Kening sang pacar kemudian berkerut, "Kok begini?" Kebenaran cinta yang dulu dikumandangkan pun dipertanyakan. Di sinilah, kita perlu membuktikan bahwa cinta yang dulu ada akan selalu ada dan selamanya akan seperti itu.

Kesalahan terbesar seorang laki-laki dalam percintaan adalah merasa tidak harus menunjukkan rasa cintanya kepada pria yang dicintainya setiap saat. Dikiranya pernyataan cinta di awal hubungan dulu sudah cukup meng-counter kebutuhan kata cinta sepanjang hubungan mereka. Dikiranya waktu pertemuan pada hari-jam-durasi yang sama sudah dapat memenuhi kewajibannya sebagai pacar yang baik dan karenanya dia berhak mendapatkan trophy pacar terbaik tahun ini. Dikiranya sang pacar tidak membutuhkan cara lain untuk meyakinkan dirinya bahwa ia mencintai dan dicintai oleh orang yang benar.

Karena tidak semua pria dapat mendengar bisik lirih i love you, karena tidak semua pria dapat melihat pahatan namanya di hati sang pacar, karena tidak semua pria merasakan wajahnya senantiasa terpatri di otak sang pacar, maka seorang pria harus sering-sering menunjukkan (dengan barbagai cara) rasa cintanya.

Masalah kemudian muncul ketika sang pria sudah merasa melakukan segala cara untuk membuktikan cintanya sementara sang pacar tidak melihat itu sebagai sesuatu yang dapat membuktikan rasa cintanya. Berdua mereka pun hidup dalam alam romantisme masing-masing yang tidak akan pernah bertemu. Mengingat pengalaman romantisme masing-masing pria berbeda, sesuatu yang dianggap satu pria romantis belum tentu dianggap sama oleh pria lain. Di sinilah kemudian diperlukan komunikasi, empati, dan kompromi sebagai elemen yang tidak kalah penting (selain cinta) dalam sebuah hubungan percintaan.

Jadi, apa yang harus dilakukan seorang laki-laki untuk membuktikan cintanya dan hal itu dapat dilihat jelas oleh pacarnya? Ini adalah pertanyaan yang tidak cukup diselesaikan dengan opsi jawaban a, b, c, d, atau e. Satu yang menjadi sebuah patokan adalah sering-seringlah melakukan pembuktian cinta pada sang pacar dengan atau tanpa notifikasi sang pacar.

Kepada sang pacar, bukalah mata lebar-lebar. Mungkin suatu malam dia akan memberimu sebentuk hati dari kertas tissu nasi goreng, mungkin suatu pagi dia akan mengajakmu pergi ke perkebunan teh untuk menikmati waktu berdua, atau suatu saat dia berhenti di pinggir jalan dan memetik sembarang dua kuntum bunga yang kemudian diberikannya bunga itu kepadamu. Mungkin - sekali lagi mungkin - itu adalah caranya membuktikan isi hatinya kepadamu. Kamu tidak akan pernah tahu tindakan sepele apa lagi yang akan ia lakukan untuk membuktikan rasa cintanya. Ya, kita tidak akan pernah tahu. Hanya ketika hal itu terjadi, kita hanya bisa tersenyum dan mengucap terima kasih dan mungkin memberik kecup mesra di bibirnya.

No comments: