Monday, March 03, 2008

ONE-NITE-STAND OR HUNDREDS-NITE-STAND

Ketika dua orang gay bertemu di sebuah chat-room yang kemudian dilanjutkan dengan copy-darat, hampir dapat dipastikan pertemuan itu akan berakhit di tempat tidur. Ketika kemudian mereka berpisah setelah masing-masing terpuaskan dengan hot-sex yang telah dilakukan, hampir dapat dipastikan pula tidak ada telepon ataupun SMS yang mereka kirimkan satu sama lain yang berisikan basa-basi menanyakan kabar atau sejenisnya. Simple. Hubungan itu sebatas one-nite-stand (ONS) tanpa ada embel-embel rasa sedikitpun.

Namun apakah pola hubungan seksual semua gay seperti itu? Ternyata tidak. Dalam sistimatika acak (tentu saja setelah melalui proses menolak dan ditolak oleh puluhan laki-laki di chat-room) terkadang kita menemukan teman kencan yang agak berbeda. Terkadang kita melibatkan perasaan dan menginginkah hubungan yang terjalin lebih dari sekadar ONS. Disinilah semuanya akan mulai complicated.

Bagaimana kita tahu bahwa orang yang kita taksir memiliki perasaan yang sama? Bagaimana kalau kita hanya sekadar ke-ge-er-an dengan perhatian melalui telepon dan SMS-nya. Bagaimana kalau dia ternyata tipe orang yang menganut paham ONS? Bagaimana misalnya kalau ternyata dia sudah mempunyai pasangan? Bagaimana kalau ternyata suatu saat dia adalah orang yang akan membuat kita menangis? Bagaimana dengan mantan yang akhir-akhir ini memintamu untuk kembali? Bagaimana dengan TTM (teman tapi mesra) yang selama ini kita miliki yang selalu akan datang manakala kita undang saat kita kesepian? Bagaiamana jika ternyata dia tidak sebaik kelihatannya? Bagaimana dan bagaimana...

Tidak mudah menjawab semua tanya tersebut di atas. Namun demikian semua tanya tersebut akan luruh ketika dalam hati kecil kita merasakan ada getar yang mengatakan bahwa he's the one. Kemudian kau pun yakin bahwa bersamanya hidupmu akan lebih bahagia. Detik-detik bersamanya adalah yang terindah yang pernah terjadi. Kekurangannya adalah sesuatu yang dapat kau terima tanpa mempermasalahkannya. Kehadirannya adalah sesuatu yang selalu kau rindukan dan ketiadaannya menjadi siksaan yang tidak dapat kamu tahan. Dan akhirnya, ketika semua harus berakhir, kau tidak akan menyesalinya karena walaupun saat itu kau akan menangis, tapi paling tidak kau telah melewati hari penuh senyum bersamanya.

Jadi, apalagi yang kau tunggu?

[Dedicated to someone named "ALEX"]

1 comment:

E'NOK said...

wilujeng endanggg !!!