Friday, March 06, 2009

RANTAI SEKS

Masih ingat dengan pelajaran biologi di Sekolah Dasar mengenai rantai makanan? Rantai makanan adalah perpindahan energi melalui proses memakan dan dimakan yang terjadi antara organisme dalam satu ekosistem. Misal di padang rumput; rumput dimakan ulat, ulat dimakan burung, burung dimakan ular, dan ular mati dan bangkainya diurai oleh bakteri pembusuk yang berguna bagi kesuburan rumput di padang tersebut. Selain rantai makanan, kita juga mengenal jejaring makanan yang merupakan gabungan antar beberapa rantai makanan yang saling berhubungan yang melibatkan organisme dari berbagai ekosistem berbeda yang pada akhirnya akan membentuk alur memakan dan dimakan yang lebih kompleks.

Dalam dunia gay, hal serupa (meski tidak persis sama) terjadi. Tentu saja, dalam hal ini "makanan" yang dimanksud adalah seks. Tentu kamu masih ingat ketika suatu hari bercerita panjang lebar tentang kencan semalam (yang berakhir di tempat tidur) kepada temanmu dan belakangan kamu baru tahu bahwa pasangan kencanmu tersebut juga pernah tidur dengan temanmu. Atau mungkin kamu juga pernah menghadiri sebuah acara ulang tahun dimana beberapa tamu yang datang pernah kamu tiduri. Nah, di sinilah jalinan rantai serta jejaring seks terbentuk dengan sedemikian kompleksnya.

Mau bagaimana lagi, ini adalah resiko free seks yang dilakukan kaum gay. Siapa pernah meniduri siapa dan siapa pernah ditiduri siapa menjadi sebuah hal lumrah mengingat kita berada dalam satu lingkungan yang setiap personilnya saling berhubungan satu sama lain. Beberapa gay oke-oke saja dengan hal ini dan bahkan mereka kerap menggelar acara orgy untuk mempertegas pola rantai dan jejering seks yang mereka buat. Sementara beberapa gay yang lain kerap il-feel ketika harus meniduri laki-laki yang sebelumnya pernah tidur dengan teman dekatnya. Tidak ada yang benar dan salah dalam hal ini karena semua merupakan pilihan personal yang tidak seorangpun berhak menghakiminya.

Don't get me wrong. Dalam pelayanan publik, kita mengenal toilet umum atau telepon umum yang bisa dipakai oleh setiap orang yang menghendakinya. Dalam kaitan dengan free-sex yang dilakukan kaum homo, suka atau tidak seorang bottom dapat disebut sebagai "bokong umum" dan seorang top disebut sebagai "penis umum" ketika angka orang yang pernah meniduri atau ditidurinya telah mencapai jumlah yang fantastis. Bagaimana tidak, kalau sex-record-nya diurutkan, tentulah akan menjadi sebuah rantai seks yang teramat panjang dan bahkan membentuk jejaring seks yang saling berkaitan. Kalau sudah begini, apalagi sebutannya kalau bukan "Public Property" atau "Public Service".

Pertanyaannya, setelah seorang gay mengalami sekian kali proses "memakan dan dimakan" sehingga jejaring seksnya begitu luas sehingga laki-laki yang tersedia yang belum ia tiduri hanyalah teman-temen dekatnya, apa yang akan dilakukannya kemudian? Apakah ia akan berubah kanibal dengan "memakan" juga orang-orang terdekatnya? Belum ada jawaban pasti. Tapi semoga saja hal tersebut tidak pernah terjadi.

2 comments:

Unknown said...

gw dah baca semua postingan lo,,,
yups,,
pemilihan kata yang cukup baik,,,
sangat open minded
hmmm....
menurut lo,, apa yang akan terjadi klo SEMUA gay (homo and lesbian) di indonesia, mengakui klo mereka itu gay...
lol
trus masalah bisexual, gimana y, gw emang suka cowok, tapi klo ngebayangin sex BENERAN ama cowok,kadang kok gw rada geli y,,,
heheheheheeheeeeeee
trus, kenapa gay itu bukan hanya mikirin, tapi sering banget ngelakuin sex secara nyata...
coz menurut gw y, itu gag bikin kaum gay dipandang lebih baik, karena identik sama sex bebas...
thanx

Anonymous said...

yes that is the real,enok