Saturday, February 27, 2010

HAPPY BIRTH DAY

If I could that I would
Stop the world from going round and round
Can everything stand still?
No change, no growing old

Suddenly everybody got married, have a baby, got promoted, and so on and so on
What I have done in my life?
Please, not that question
I'm sick of it

I shout...
Somebody, anybody
Come to me and make my live brighter than ever
I mean, lonely and horny here...

Damn, I'm old!

Tuesday, February 09, 2010

BERTEORILAH

Banyak teori yang mengemukakan mengenai penyebab seseorang menjadi gay. Dua teori yang paling terkenal adalah teori-salah-asuhan dan teori-genetik-bawaan. Penjabaran dari kedua teori tersebut mengharuskan orang tua jangan-begini dan jangan-begitu dalam membesarkan anak. Kadar homoseksualitas seseorang pun kemudian dikalkulasi (layaknya sebuah variabel matematik) untuk mengetahui ke-gay-an seorang laki-laki. Pertanyaannya, semudah itukah homoseksual didefinisikan, diteorikan, dan kemudian disimpulkan? We don't think so...

Homoseksualitas itu lebih kompleks dari kelihatannya. Ia tidak seperti variable matematika yang dapat dikenakan pembobotan untuk kemudian dihitung dengan menggunakan teori tertentu yang hasilnya nanti dapat dijadikan rujukan dalam mengambil sebuah tindakan. Selain itu, satu rumus ilmiah (dalam hal ini teori psikologi) yang dinilai berhasil pada kasus tertentu (selain homoseksualitas) tidak akan menghasilkan keadaan serupa ketika ia diaplikasikan pada kasus gay.

Penyebab komoseksualitas itu tidak dapat diteorikan secara ilmiah. Mungkin benar, pola asuh dan gen mempengaruhi ke-gay-an seseorang. Namun demikian, teori tersebut bukanlah kalimat suci yang haram untuk dipertentangkan. Menilik dari beragamnya kasus awal mengapa seseorang kemudian menjadi gay, penulis berkesimpulan bahwa teori penyebab homoseksual pun harus diperlebar.

Kalau kita mempermasalahkan pola asuh, kasihan orangtua yang memiliki seorang anak gay karena secara tidak langsung merekalah yang akan dipersalahkan. Kalau mengkambinghitamkan gen, maka ditakutkan pembahasan ini akan berujung pada penggugatan mahakarya Sang Pencipta. Bukan, sekali lagi penulis menyangkal teori tersebut.

Penulis kemudian berasumsi. If someone will be gay, so be it. One way or another. Ya, ketika dari sononya seseorang memang ditakdirkan untuk menjadi gay, maka ia akan menemukan jalannya, apa pun caranya. Tidak peduli sehati-hati apapun orang tua mengasuhnya ataupun sehetero apapun gen bawaan dari orang tuanya.

Jadi, daripada berpolemik mengenai penyebab serta cara menyembuhkan gay, bukankah lebih baik Anda belajar menerima kenyataan akan keberadaan kaum gay? Karena disukai atau tidak, homoseksualitas adalah sebuah realita.